Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati - - Foto: dok Kementerian Keuangan
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati - - Foto: dok Kementerian Keuangan

Pembiayaan Utang Lebih Rendah, Sri Mulyani Andalkan Sisa Anggaran

Eko Nordiansyah • 23 September 2021 13:33
Jakarta: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut realisasi pembiayaan utang pemerintah hingga akhir Agustus adalah Rp550,6 triliun. Realisasi pembiayaan utang ini baru 46,8 persen dari target dalam APBN 2021 yang sebesar Rp1.177,4 triliun.
 
"Jadi kalau sekarang kita meng-issue Rp550 triliun, ini hanya 46,8 persen, ini sudah bulan Agustus. Jadi jauh lebih kecil dari yang ditargetkan. Bahkan growth-nya dibandingkan tahun lalu minus 20,5 persen," katanya dalam video conference di Jakarta, Kamis, 23 September 2021.
 
Ia menambahkan, pembiayaan utang berasal dari Surat Berharga Negara (SBN) neto sebesar Rp567,4 triliun atau 47 persen dari target Rp1.207,3 triliun. Sedangkan pinjaman neto sebesar Rp16,8 triliun atau 56,1 persen dari pagu dalam APBN sebesar Rp463 triliun.

"Kenapa itu terjadi? Karena ada penyesuaian target SBN neto kita karena kita gunakan sisa anggaran lebih tahun lalu. Juga ada SKB dengan BI yang menyebabkan urgensi untuk kebutuhan penerbitan surat utang negara bisa diturunkan, turun 20,5 persen," ungkapnya.
 
Menurut Sri Mulyani, kinerja pasar SBN tetap positif dengan yield yang relatif bisa dijaga didukung pelaksanaan SKB III dengan Bank Indonesia (BI). Meskipun tidak surplus, ia menyebut, perannya sangat penting dalam pembelian SBN.
 
Hingga 15 September 2021, kontribusi BI dalam pembelian SBN telah mencapai Rp139,8 triliun, yang terdiri dari Surat Utang Negara (SUN) sebesar Rp95,6 triliun dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sebesar Rp44,25 triliun.
 
"Kita juga sudah menerbitkan pertama kalinya SDGs Bonds senilai  EUR500 juta dengan spread terhadap Mid-Swaps terendah untuk SUN denominasi Euro dengan tenor 12 bulan. Untuk pembiayaan investasi realisasinya Rp61,8 triliun dan pembiayaan lainnya relatif kecil ada Rp37,9 triliun," pungkas dia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan