Logo Bank Indonesia (MI/ROMMY PUJIANTO)
Logo Bank Indonesia (MI/ROMMY PUJIANTO)

BI Rate Belum Miliki Kebutuhan Mendesak untuk Diturunkan

Angga Bratadharma • 12 Januari 2016 10:09
medcom.id, Jakarta: Bank Indonesia (BI) memiliki ruang untuk menurunkan tingkat suku bunga acuan atau BI Rate . Namun, tidak ada kebutuhan mendesak untuk menurunkan tingkat suku bunga tersebut mengingat perekonomian Tiongkok diperkirakan masih mengalami masa-masa sulit sehingga tidak mudah untuk tumbuh melesat seperti di tahun-tahun sebelumnya.
 
"Menarik apa yang BI akan lakukan di Minggu ini. Ada kesempatan baik bahwa BI dapat menurunkan tarif (tingkat BI rate) tapi kami pikir bank sentral mungkin bersandar dengan hati-hati dan tetap menjaga BI rate yang stabil di Minggu ini," ungkap Economist Group Research DBS Bank Ltd Gundy Cahyadi, dalam rilisnya, di Jakarta, Selasa (12/1/2016). 
 
Sejauh ini, lanjut Gundy, perlu ada kewaspadaan terhadap situasi dan kondisi dari perekonomian dunia. Apalagi, ada kekhawatiran yang datangnya dari gejolak ekonomi Tiongkok dan tentunya memiliki dampak bagi prospek pertumbuhan ekonomi di dunia. Tidak hanya itu, sebagian besar mata uang Asia, termasuk nilai tukar rupiah telah berada di bawah tekanan terhadap dolar Amerika Serikat (USD).

Di saat yang sama, masih kata Gundy, tingkat inflasi telah berada di kisaran sesuai dengan harapan. Secara khusus, inflasi bergerak di bawah angka empat persen atau terendah dalam beberapa tahun belakangan ini. Apabila tingkat inflasi terus terkendali seperti ini maka ada ruang bagi BI untuk menurunkan tingkat suku bunga.
 
"Tekanan inflasi mungkin tidak setinggi apa yang telah kita proyeksikan untuk tahun ini. Bisa dibilang ada ruang bagi BI untuk menurunkan tingkat suku bunga. Tapi, tidak ada kebutuhan mendesak untuk menurunkan suku bunga," jelas Gundy.
 
Menurut Gundy, nilai tukar rupiah yang stabil sekarang ini jauh lebih penting untuk mendorong pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang lebih kuat lagi. Pada sisi lain, ketika berbicara tentang perang mata uang di pasar maka pemangkasan tingkat suku bunga memberikan sinyal yang salah.
 
"BI telah aktif mengelola volaltilias rupiah untuk beberapa waktu dan menjadi sulit mempersingkat bank sentral menurunkan tingkat suku bunga pada saat ini," pungkas Gundy.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan