Dirjen Kekayaan Negara Kemenkeu Isa Rachmatawata mengatakan revaluasi yang telah dilakukan sejak September 2017 memang belum selesai, dan masih terus berlanjut di tahun ini. Adapun langkah itu terus dilakukan guna mengetahui jumlah sebenarnya aset yang dimiliki Indonesia.
Namun, berdasarkan revaluasi yang dilakukan tahun lalu dengan progres 32 persen, pihaknya memerkirakan ada peningkatan nilai aset hingga 271 persen, meski memang untuk mengetahui angka pasti butuh hasil audit LKPP dari BPK.
"Jumlah aset yang direvaluasi 356.888 item di 2017, namun ternyata proses revaluasi mendapati BMN yang belum dicatat karena jumlah aset menjadi 365.242 item. Artinya ada kelebihan 8.354 item dari yang ditargetkan di 2017," ungkap Isa, di Kemenkeu, Jakarta Pusat, Senin, 15 Januari 2018.
Dari jumlah BMN 356.888 tersebut, nilai asetnya mencapai Rp678 triliun. Setelah direvaluasi menjadi 365.242 barang, nilainya melonjak menjadi Rp2.499 triliun. Artinya, ada kenaikan nilai sebesar Rp1.821 triliun berdasarkan revaluasi sementara.
Lebih jauh, untuk revaluasi tahun ini, Isa mengatakan ada 500 ribu item BMN yag dinilai ulang. Dirinya berharap revaluasi tak sampai akhir tahun. "Mudah-mudahan selesai 8-9 bulan pertama," pungkas Isa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News