Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. FOTO: dok Kemenkeu
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. FOTO: dok Kemenkeu

Menkeu: G20 Siap Ambil Tindakan Cepat Perkuat Ketahanan Pangan dan Gizi

Angga Bratadharma • 13 Oktober 2022 08:52
Jakarta: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan Presidensi G20 Indonesia telah menegaskan kembali komitmennya untuk menggunakan semua perangkat kebijakan yang tepat untuk mengatasi tantangan ekonomi dan keuangan saat ini. Hal itu termasuk risiko kerawanan pangan.
 
"G20 siap untuk mengambil tindakan kolektif yang cepat tentang ketahanan pangan dan gizi, termasuk bekerja sama dengan inisiatif lain," kata Sri Mulyani Indrawati, dalam konferensi pers usai Pertemuan G20 Joint Finance and Agriculture Ministers (JFAMM), dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 13 Oktober 2022.
 
Permasalahan ketahanan pangan telah menjadi perhatian forum G20, sebagaimana isu tersebut telah diangkat dalam High-Level Seminar: Strengthening Global Collaboration for Tackling Food Insecurity serta Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (FMCBG) ketiga pada Juli 2022.

Beberapa inisiatif global telah diluncurkan oleh organisasi regional, internasional, dan bahkan secara mandiri oleh beberapa negara untuk menghadapi permasalahan ketahanan pangan, seperti the UN Global Crisis Response Group (GCRG), the G7 Global Alliance for Food Security (GAFS), dan the Global Agriculture and Food Security Program (GAFSP).
Baca: Waduh! IMF Pangkas Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Global 2023 Jadi 2,7%, Ada Sinyal Buruk?

Kemudian dilakukan oleh International Finance Institutions Action Plan, dan Global Development Initiative. Selain itu, Bank Dunia telah berkomitmen menyediakan USD30 juta dalam pendanaan baru atau yang sudah ada guna proyek terkait ketahanan pangan dan nutrisi untuk beberapa tahun ke depan.
 
Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) pun turut menyediakan perkembangan kondisi pasar pangan, termasuk melalui G20 Agricultural Market Information System. Bahkan, Menteri Keuangan dan Menteri Pertanian G20 telah menegaskan kembali komitmen mereka untuk memanfaatkan semua perangkat kebijakan dalam mengatasi tantangan ekonomi dan keuangan saat ini.
 
Sebagai sebuah forum yang efektif dalam menjawab tantangan global dalam hal kerawanan pangan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin menambahkan, Presidensi G20 Indonesia menerapkan strategi untuk meningkatkan kapasitas produksi guna menstabilkan harga pangan, menekan inflasi, menurunkan impor, dan meningkatkan ekspor pangan.
 
"Strategi ini diterapkan pada beberapa komoditas pangan strategis dengan kegiatan operasional untuk mengatasi permasalahan yang muncul dalam sistem agribisnis pangan agar tercapai efisiensi dan peningkatan daya saing," pungkas Syahrul Yasin Limpo.
 
Pertemuan JFAMM pertama ini menjadi dasar koordinasi erat yang diperlukan di masa depan untuk menentukan cara terbaik dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan. Pada pertemuan tersebut, para Menkeu dan Mentan G20 mendukung peningkatan koordinasi untuk memastikan respons global yang selaras dalam menghadapi kerawanan pangan.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan