Ilustrasi. FOTO: MI/Erlangga
Ilustrasi. FOTO: MI/Erlangga

Kemenkeu: Investor Lihat Ada Prospek Positif di Proyek Adhi Karya

Antara • 14 September 2022 06:46
Jakarta: Direktur Jenderal Kekayaan Negara (DKJN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Rionald Silaban mengatakan para investor melihat adanya prospek positif dalam berbagai proyek yang sedang dikerjakan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
 
"Ketika dilakukan non deal roadshow, para calon investor lokal itu menyampaikan, mereka melihat prospek yang positif dari Adhi Karya, melihat dari proyek-proyek yang disampaikan,” kata Rionald, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi XI DPR RI dengan Kementerian Keuangan dan PT Adhi Karya, dilansir dari Antara, Rabu, 14 September 2022.
 
Dia menjelaskan berbagai proyek yang dimaksud para investor itu meliputi Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo, Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, dan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Karian-Serpong.

Selain itu, juga proyek Fasilitas Pengolahan Limbah Terpadu (FPLT) Kawasan Limbah Medan, Jalan Tol JORR Elevated Ruas Cikunir-Ulujami, dan preservasi Jalan Lintas Timur, Sumatra Selatan. Non deal roadshow dilakukan terhadap 29 institusi untuk menjaring para investor menjelang akan dilaksanakannya right issue Adhi Karya pada Oktober 2022.
Baca: Indonesia Tidak Perlu Khawatir Jika Kalah di WTO

Dia melanjutkan Adhi Karya masih membutuhkan suntikan dana sebesar Rp1,89 triliun dari para investor pada right issue nanti, untuk melengkapi Penyertaan Modal Negara (PMN) yang akan diberikan oleh pemerintah sebesar Rp1,98 triliun.
 
Selain menyelesaikan berbagai proyek di atas, dalam kesempatan ini, dia menjelaskan, dana hasil right issue akan digunakan untuk memperbaiki struktur permodalan perseroan. Dana hasil right issue diperkirakan dapat mendorong laba bersih perseroan tumbuh 64,4 persen dan laba kotor tumbuh 12,5 persen secara tahun ke tahun (yoy) pada 2026.
 
Kondisi itu, tambahnya, juga dapat mendorong pertumbuhan ekuitas perseroan sebesar 23,8 persen dan menurunkan Debt to Equity Ratio (DER) menjadi sebesar 1,3 persen pada 2026.
 
Sementara itu, Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson mengatakan, apabila target pengumpulan dana dari publik tidak tercapai, pihaknya akan menambahkan dari sumber dana alternatif melalui pinjaman perbankan, baik konvensional maupun syariah. Pihaknya dapat juga menambahkan dana dari obligasi dan beberapa opsi kerja sama dengan pihak lain.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan