Potensi resesi pada perekonomian Indonesia dinilai relatif kecil dibandingkan dengan negara lain seperti Singapura. Foto: Antara/Galih Pradipta
Potensi resesi pada perekonomian Indonesia dinilai relatif kecil dibandingkan dengan negara lain seperti Singapura. Foto: Antara/Galih Pradipta

Indonesia Minim Potensi Resesi

Eko Nordiansyah • 03 Mei 2020 10:58
Jakarta: Potensi resesi pada perekonomian Indonesia dinilai relatif kecil dibandingkan dengan negara lain seperti Singapura. Jika melihat definisinya, maka resesi bisa diartikan dengan ekonomi selama dua kuartal berturut-turut mengalami kontraksi atau pertumbuhan negatif.
 
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan minimnya potensi resesi di Indonesia karena mempertimbangkan respons kebijakan fiskal, moneter dan keuangan yang akan lebih efektif pasca pandemi covid 19. Meski tertekan, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi masih tumbuh positif.
 
"Ekspektasi pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan melambat di kuartal II, namun diperkirakan masih tetap (tumbuh) positif," kata Josua kepada Medcom.id di Jakarta, Minggu, 3 Mei 2020.

Lebih lanjut, mempertimbangkan bahwa dengan asumsi puncak pandemi covid berada sekitar akhir kuartal II-2020, maka aktivitas ekonomi secara umum akan mulai meningkat pada kuartal III. Dengan begitu, potensi untuk mengalami pertumbuhan ekonomi negatif II kuartal berturut-turut pun relatif kecil.
 
Sementara, transmisi dari perlambatan ekonomi Tiongkok akan berdampak pada perekonomian Indonesia melalui jalur investasi dan ekspor, mengingat Singapura merupakan salah satu investor terbesar bagi penanaman modal asing (PMA) dan merupakan daerah tujuan eskpor di kawasan ASEAN.
 
"Meskipun demikian downside risk yang perlu dimitigasi adalah jikalau pandemi covid belum berakhir pada kuartal II sedemikian sehingga kuartal III pun aktivitas ekonomi belum juga membaik," ungkapnya.
 
Oleh sebab itu, dirinya menyarankan agar pemerintah dalam jangka pendek ini perlu fokus dalam menjaga ketahanan ekonomi domestik. Misalnya dengan menjaga konsumsi rumah tangga tetap bertumbuh positif di tengah potensi penurunan laju investasi yang signifikan.
 
Menurut dia, refocusing dan realokasi anggaran pemerintah perlu diprioritaskan pada anggaran kesehatan untuk mendukung penanganan covid-19 serta penyaluran jaring pengaman sosial masyarakat yang terkena dampak covid, baik masyarakat berpenghasilan rendah serta masyarakat berpenghasilan menengah yang berpotensi turun kelas menjadi masyarakat berpenghasilan rendah.
 
"Selain itu, alokasi anggaran pemerintah untuk mendukung sektor usaha baik berupa insentif pajak atau program pemulihan ekonomi nasional juga perlu ditingkatkan sehingga pemulihan ekonomi dari sisi produksi pun akan lebih cepat," pungkas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan