"Kita melihat sampai di akhir tahun itu range-nya antara nol sampai 0,25 persen. Dan kuartal III pemerintah berharap akan ada perbaikan daripada -5,3 persen menjadi angka yang lebih baik. Range-nya sedang dimonitor terus terutama terkait dengan penggunaan anggaran pembelanjaan oleh K/L dan pemda, dan pemerintah sedang melihat secara rinci daerah per daerah," tutur Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat Kampanye Nasional Jangan Kendor! Disiplin Pakai Masker di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu, 30 Agustus 2020.
Daerah-daerah yang akan terus dimonitor pemerintah ialah daerah yang berbasis kawasan industri. Sebab, salah satu indikator pertumbuhan ekonomi ialah geliat industri nasional. Airlangga mengaku optimis pertumbuhan triwulan III dapat bergerak naik positif meninggalkan zona minus 5,32 persen. Itu terlihat dari pergerakkan Purchasing Manager's Index (PMI) manufaktur Indonesia yang dalam tiga bulan terakhir terus menunjukkan perbaikan.
"Kita melihat dalam periode ketiga dan keempat sudah mulai ada pembalikan ke arah positif, persis misalnya manajer index sudah naik rata-rata dunia 50 dan Indonesia sekitar 46,9," jelasnya.
"Dari segi penjualan kendaraan bermotor sempat turun minus 80 sekarang sudah sekitar minus 40. Jadi, year to date-nya nanti akan lebih baik, oleh karena itu ada sektor yang bisa bertahan seperti infokom, perkebunan seperti ekspor kelapa sawit diperkirakan tahun ini relatif sama seperti tahun lalu," sambungnya.
Belum lagi catatan positif dari kinerja perdagangan Indonesia yang mengalami surplus sekitar USD3 juta dan USD8 miliar bila dilihat dari rentang Januari hingga Juli 2020.
"Tentu ini menambah cadangan negara sehingga tentu di sektor keuangan kita melihat sektor perbankan terutama mereka yang melantai di bursa masih positif. Dan sejak dari 1 April titik terendah kita dari segi kesehatan dan perekonomian yang kita gunakan sebagai indeks, indeks di pasar modal khusus di berbagai sektor sudah termasuk perbankan itu range-nya antara 20 persen sampai 30 persen ada kenaikan," jelas Airlangga.
Ia menambahkan, perekonomian Indonesia dapat pulih dan tumbuh positif bila persoalan kesehatan akibat pandemi juga dapat diatasi. Pemerintah memperbanyak jumlah tes setiap harinya, protokol kesehatan juga dibuat agar aktivitas sosial dan ekonomi bisa berjalan.
Langkah pemerintah itu, kata Airlangga, perlu dukungan implementasi dari masyarakat. Setidaknya, hingga vaksin covid-19 belum ditemukan, masyarakat Indonesia hendak mengenakan masker ketika menjalani aktivitasnya.
"Ini merupakan kegiatan yang diharapkan akan terus bergulir sepanjang covid belum ditemukan vaksin yang digunakan secara massal. Saat situasi seperti ini memakai masker adalah cara paling sederhana dan efektif untuk mencegah covid," pungkas Airlangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News