Gedung Bank Indonesia (Foto: dokumentasi Bank Indonesia)
Gedung Bank Indonesia (Foto: dokumentasi Bank Indonesia)

Kuartal IV-2016

Defisit Transaksi Berjalan Menurun Jadi 0,8% terhadap PDB

Eko Nordiansyah • 10 Februari 2017 20:25
medcom.id, Jakarta: Bank Indonesia (BI) mencatat defisit transaksi berjalan pada kuartal IV-2016 mengalami penurunan. Hal ini sejalan dengan perbaikan perekonomian dunia dan perekonomian Indonesia.
 
Defisit transaksi berjalan kuartal IV-2016 tercatat sebesar USD1,8 miliar atau 0,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Ini lebih rendah dibandingkan dengan kuartal sebelumnya sebesar USD4,7 miliar atau 1,9 persen dari PDB.
 
"Ditopang oleh perbaikan kinerja neraca perdagangan barang dan pendapatan primer," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Jumat, 10 Februari 2017.

Surplus neraca perdagangan barang tercatat meningkat didorong oleh peningkatan ekspor seiring dengan perbaikan ekonomi negara-negara mitra dagang dan meningkatnya harga komoditas global. Sementara itu, defisit neraca pendapatan primer menurun mengikuti jadwal pembayaran bunga surat utang pemerintah yang lebih rendah.
 
"Kinerja transaksi berjalan kuartal IV-2016 juga lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama di 2015 yang mencatat defisit sebesar USD4,7 miliar atau 2,2 persen dari PDB karena meningkatnya surplus neraca perdagangan barang dan menurunnya defisit neraca perdagangan jasa," jelas dia.
 
Transaksi modal dan finansial pada kuartal IV-2016 mencatat surplus yang cukup besar dan melampaui defisit transaksi berjalan. Surplus transaksi modal dan finansial kuartal IV-2016 tercatat sebesar USD6,8 miliar, terutama bersumber dari surplus investasi lainnya sejalan dengan berlanjutnya repatriasi dana amnesti pajak.
 
Namun, surplus transaksi modal dan finansial tersebut lebih rendah dibandingkan dengan surplus pada kuartal III-2016. Dirinya menambahkan, lebih rendahnya surplus di triwulan IV-2016 disebabkan oleh defisit investasi portofolio.
 
"Sebagai dampak keluarnya dana asing dari saham domestik dan SUN rupiah usai pengumuman Pemilu Presiden AS, serta surplus investasi langsung yang juga lebih rendah karena dipengaruhi outflow di sektor pertambangan," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan