Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Rudi Mulya)
Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Rudi Mulya)

Emas & Apel, Kontribusi Terbesar Deflasi di Jatim

Amaluddin • 04 Januari 2017 10:42
medcom.id, Surabaya: Selama Desember 2016, seluruh ibu kota provinsi di Pulau Jawa mengalami inflasi. Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur (Jatim) mencatat inflasi tertinggi terjadi di Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat (Jabar) sebesar 0,63 persen.
 
Kemudian diikuti Kota Surabaya (Provinsi Jatim), sebesar 0,56 persen, Kota Yogyakarta (DIY) sebesar 0,35 persen, Kota Jakarta (DKI) sebesar 0,27 persen, serta Kota Semarang (Jawa Tengah) sebesar 0,20 persen. "Inflasi terendah terjadi di Kota Serang, Provinsi Banten, sebesar 0,05 persen," kata Kepala BPS Jatim Teguh Pramono, di Surabaya, Selasa, 3 Januari.
 
Menurut Teguh, adanya kenaikan inflasi ini karena dipicu naiknya harga komoditi seperti bawang merah, cabai rawit, tarif angkutan transportasi, telur ayam ras, dan bensin. Misalnya harga cabai rawit di daerah-daerah di Indonesia rata-rata yang sebelumnya Rp17.000 per kilogram (kg) naik menjadi Rp28.000 per kg, kemudian bawang merah rata-rata Rp27.400 per kg, naik menjadi Rp39.000 per kg, dan telur ayam ras rata-rata sebesar Rp17.000 per kg naik menjadi Rp25.000 per kg pada Desember 2016.

"Sedangkan komoditas yang memberikan andil terbesar deflasi ialah emas perhiasan, bawang merah, cabai merah, dan apel. Komoditi ini yang menghambat terjadinya inflasi," katanya.
 
Penyebab lain adanya inflasi ini karena adanya momen perayaan agama di Desember, yaitu Maulid Nabi Muhammad SAW dan perayaan Natal. Sehingga menyebabkan permintaan telur ayam ras dipasaran juga meningkat, sehingga membuat harga juga ikut naik.
 
"Selain itu momen liburan perayaan Natal yang bersamaan dengan liburan sekolah juga memicu naiknya tarif angkutan karena permintaan moda transportasi untuk liburan juga meningkat," jelasnya.
 
Sementara di Jatim, lanjut Teguh, laju inflasi tahun kalender di Desember 2016 Jatim mencapai 2,74 persen. Angka ini lebih rendah dibanding tahun kalender Desember 2015 yang mencapai 3,08 persen. Komoditas utama yang memiliki andil terbesar terjadinya inflasi selama 2016 ialah bawang merah, rokok kretek filter, bawang putih, cabai rawit, dan biaya pendidikan perguruan tinggi.
 
"Komoditas utama yang menghambat laju inflasi ialah bensin, beras, daging ayam ras, semen dan tarif ponsel," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan