Direktur eksekutif Kepala Departemen Statistik BI Yati Kurniati menjelaskan peningkatan defisit transaksi berjalan dipengaruhi penurunan surplus neraca perdagangan nonmigas di tengah kenaikan defisit neraca perdagangan migas.
"Penurunan surplus neraca perdagangan nonmigas terutama disebabkan naiknya impor bahan baku dan barang modal, sebagai dampak dari kegiatan produksi dan investasi yang terus meningkat di tengah ekspor nonmigas yang turun," kata Yati, di Kompleks Perkantoran Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat, 10 Agustus 2018.
Di sisi lain, lanjutnya, neraca perdagangan migas mengalami defisit yang dipengaruhi naiknya impor migas seiring kenaikan harga minyak global dan permintaan yang lebih tinggi saat lebaran dan libur sekolah.
"Pada triwulan II-2018, sesuai dengan pola musimannya, terjadi peningkatan pembayaran dividen sehingga turut meningkatkan defisit neraca pendapatan primer," tutur dia.
Namun demikian, secara keseluruhan defisit transaksi berjalan sepanjang semester I-2018 masih berada dalam batas aman yakni 2,6 persen dari PDB. Pemerintah dan Bank Indonesia siap bersama-sama menjaga agar defisit tersebut bisa terkendali guna mendukung aktivitas perekonomian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News