Jakarta: Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) hingga 13 Agustus 2021 mencapai Rp320,35 triliun. Realisasi anggaran PEN ini sudah 43 persen dari pagu yang disediakan sebesar Rp744,77 triliun.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu mengatakan pemerintah telah melakukan adjustment yang cukup kuat di awal Juli, khususnya saat menghadapi PPKM level 4 dan level 3 di banyak daerah khususnya Jawa dan Bali.
"Kita lihat bagaimana kita perkuat pagu untuk kesehatan dan perlindungan sosial. Sementara di sisi lain insentif usaha juga tetap kuat dan pemanfaatannya relatif sangat efektif, banyak sektor-sektor usaha yang menggunakan insentif yang kita tawarkan," katanya dilansir dari laman resmi Kemenkeu, Kamis, 19 Agustus 2021.
Untuk anggaran kesehatan, realisasinya mencapai Rp76,64 triliun atau 34,7 persen dari pagu. Anggaran ini di antaranya digunakan untuk diagnostic testing dan tracing, therapeutic biaya perawatan, insentif nakes, santunan kematian, hingga vaksinasi.
Sementara perlindungan sosial, realisasi anggarannya mencapai Rp97,18 triliun atau 52,1 persen dari pagu. Anggaran ini dimanfaatkan untuk PKH, tambahan kartu sembako, bansos tunai, bantuan subsidi upah, BLT Desa, kartu pra kerja, hingga bantuan kuota internet.
Kemudian, realisasi dukungan UMKM dan korporasi tercatat sebesar Rp48 triliun atau 29,6 persen dari pagu. Anggaran ini digunakan untuk bantuan pelaku usaha mikro, IJP UMKM dan korporasi, penempatan dana di bank, hingga subsidi bunga KUR dan non-KUR.
Selanjutnya, realisasi anggaran insentif usaha adalah sebesar Rp51,15 triliun atau 81,4 persen dari pagu. Terakhir realisasi program prioritas tercatat sebesar Rp49,39 triliun atau 41,9 persen dari pagu yang disediakan oleh pemerintah.Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu mengatakan pemerintah telah melakukan adjustment yang cukup kuat di awal Juli, khususnya saat menghadapi PPKM level 4 dan level 3 di banyak daerah khususnya Jawa dan Bali.
"Kita lihat bagaimana kita perkuat pagu untuk kesehatan dan perlindungan sosial. Sementara di sisi lain insentif usaha juga tetap kuat dan pemanfaatannya relatif sangat efektif, banyak sektor-sektor usaha yang menggunakan insentif yang kita tawarkan," katanya dilansir dari laman resmi Kemenkeu, Kamis, 19 Agustus 2021.
Untuk anggaran kesehatan, realisasinya mencapai Rp76,64 triliun atau 34,7 persen dari pagu. Anggaran ini di antaranya digunakan untuk diagnostic testing dan tracing, therapeutic biaya perawatan, insentif nakes, santunan kematian, hingga vaksinasi.
Sementara perlindungan sosial, realisasi anggarannya mencapai Rp97,18 triliun atau 52,1 persen dari pagu. Anggaran ini dimanfaatkan untuk PKH, tambahan kartu sembako, bansos tunai, bantuan subsidi upah, BLT Desa, kartu pra kerja, hingga bantuan kuota internet.
Kemudian, realisasi dukungan UMKM dan korporasi tercatat sebesar Rp48 triliun atau 29,6 persen dari pagu. Anggaran ini digunakan untuk bantuan pelaku usaha mikro, IJP UMKM dan korporasi, penempatan dana di bank, hingga subsidi bunga KUR dan non-KUR.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id