Dokumen ini diterima langsung oleh Ketua DPR Puan Maharani dan Ketua DPD La Nyalla Mattalitti setelah Presiden Jokowi menyampaikan Pengantar Presiden atas RUU APBN 2022 beserta Nota Keuangannya, Senin, 16 Agustus 2021.
Sejumlah asumsi makro yang disampaikan Presiden Jokowi antara lain pertumbuhan ekonomi di kisaran lima sampai 5,5 persen, inflasi tiga persen, rupiah Rp14.350 per US Dollar, dan suku bunga Surat Utang Negara 10 tahun diperkirakan sekitar 6,82 persen.
Kemudian, harga minyak mentah Indonesia (ICP) diperkirakan akan berkisar pada USD63 per barel. Lifting minyak dan gas bumi diperkirakan masing-masing mencapai 703 ribu barel dan 1.036 ribu barel setara minyak per hari.
Untuk defisit anggaran 2022 ditargetkan sebesar 4,85 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) atau Rp868 triliun. Ini terdiri dari belanja negara ditargetkan mencapai Rp2.708,7 triliun, sedangkan penerimaan negara sebesar Rp1.840,7 triliun.
Sementara sasaran pembangunan yaitu, tingkat pengangguran terbuka 5,5-6,3 persen, tingkat kemiskinan di kisaran 8,5-9,0 persen, rasio gini di kisaran 0,376-0,378, serta indeks pembangunan manusia di kisaran 73,41-73,46.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News