Bahkan, lemahnya ekonomi Indonesia saat ini diperkirakan akan sama dengan kondisi perekonomian indonesia pada 1998 yang saat itu mengalami krisis moneter.
Namun Direktur Eksekutif Indef Enny Sri Hartati dalam diskusi bertajuk "paket mujarab anti lesu" yang membahas lemahnya perekonomian indonesia berpendapat kondisi perekonomian Indonesia saat ini berbeda dengan di 1998.
Enny menilai, pada 1998,iindonesia masih memiliki dua penyelamat ekonomi saat itu yakni harga komoditas yang tinggi dan juga UMKM, yang meski pada saat itu tidak mendapat banyak akses pembiayaan dari pemerintah, namun daya beli masyarakat terhadap UMKM masih ada.
"Jika dibandingkan saat ini, harga komoditas hancur dan sektor UMKM mengalami ketergantungan terhadap bahan impor, sehingga membuat UMKM terkapar bahkan sebelum harga dolar menembus angka Rp14 ribu per USD," tutur Enny, dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (29/8/2015).
Selain itu, tambah dia, tingginya inflasi bahan makanan juga ikut melambung tinggi membuat daya beli masyarakat terhadap kebutuhan selain pangan berkurang jauh. Sehingga tidak ada lagi penyelamat bagi ekonomi Indonesia jika dibandingkan 1998. Hal ini disebut Enny sebagai tahap ekonomi Indonesia yang mulai memasuki masa kritis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News