"Harga komoditas yang dulu dikambinghitamkan sekarang sudah baik jadi tidak bisa kambinghitamkan lagi. Dulu ekonomi kita tumbuh lima persen karena harga batu bara turun, karet turun, dan sawit turun. Sekarang alhamdulillah naik," kata Jusuf Kalla, dalam pidatonya selepas membuka perdagangan BEI, di Gedung BEI, Jakarta, Selasa, 2 Januari 2018.
Lebih lanjut, ia mengatakan, sejumlah indikator perekonomian Indonesia terus membaik dari waktu ke waktu. Namun sayangnya, terjadi anomali lantaran pertumbuhan ekonomi di Tanah Air belum terlihat signifikan sehingga perlu ada evaluasi dan upaya lebih keras guna mengakselerasi kinerja perekonomian.
"Indikator-indikator ekonomi kita membaik walau terjadi anomali karena larinya kurang terlalu kencang. Sama dengan manusia, tekanan darah baik, ada pemeriksaan darah baik, kolesterol baik, jantung baik, dan semua baik tapi kenapa pertumbuhan kita tidak secepat negara lain," kata Jusuf Kalla.
Tidak hanya itu, masih kata Jusuf Kalla, tingkat inflasi terbilang rendah, tingkat utang terjaga, dan situasi politik berada di kondisi yang aman. Kesemuanya merupakan pencapaian yang positif dan seharusnya bisa berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia sekarang ini, termasuk di masa mendatang.
"Inflasi kita rendah walau memang agak naik tapi bisa diperdebatkan. Utang kita terjaga dan politik nasional kita baik dan terbilang stabil. Kemarin Tahun Baru 2018 juga aman." pungkas Jusuf Kalla.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News