Ilustrasi Rupiah. Foto: MI/Rommy Pujianto
Ilustrasi Rupiah. Foto: MI/Rommy Pujianto

Rupiah Melemah, Sri Mulyani Bilang Bukan Salah Ekonomi RI! Ini Biang Keroknya

Annisa ayu artanti • 30 April 2025 18:58
Jakarta: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati angkat suara soal pelemahan nilai tukar rupiah dalam beberapa waktu terakhir. 
 
Ia menegaskan, pergerakan rupiah tidak mencerminkan kondisi ekonomi Indonesia yang sebenarnya.
 
“Pergerakan nilai tukar lebih mencerminkan dinamika global, dan tidak selalu sama atau identik dengan kondisi fundamental Indonesia,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa edisi April 2025, dilansir Antara, Rabu, 30 April 2025.

Rata-rata kurs rupiah pada Januari-Maret 2025 tercatat sebesar Rp16.443 per dolar AS. Sementara itu, posisi rupiah di akhir Maret sempat melemah hingga menyentuh level Rp16.829 per dolar AS.
 
Padahal, dalam asumsi makro APBN 2025, pemerintah menargetkan nilai tukar rupiah lebih kuat di kisaran Rp16.000 per dolar AS.
 
Baca juga: 6 Fakta Unik Mata Uang Rupiah yang Jarang Diketahui

Ternyata ini biang kerok pelemahan rupiah

Bendahara Negara itu menyebut penyebab utama tekanan terhadap rupiah berasal dari faktor eksternal alias global. 
 
Salah satunya adalah keputusan bank sentral Amerika Serikat (The Fed) yang menahan penurunan suku bunga.
 
Pasar sebelumnya berharap suku bunga acuan (Fed Funds Rate) akan turun, namun harapan itu tertahan karena inflasi di AS masih tinggi dan pasar tenaga kerja di sana masih ketat.
 
Kondisi tersebut membuat The Fed cenderung lebih berhati-hati dan akhirnya memicu aliran modal masuk ke AS. Dampaknya, dolar AS menguat dan mata uang negara-negara lain, termasuk Indonesia, ikut tertekan.

Donald Trump kembali terpilih, pasar global makin goyang

Gejolak global makin diperparah dengan kemenangan Donald Trump dalam pemilu Presiden AS. Di awal pemerintahannya, Trump langsung membuat pasar ketar-ketir dengan kebijakan tarif baru yang agresif dan bersifat resiprokal.
 
Kebijakan itu berdampak pada sekitar 70 negara mitra dagang AS yang dianggap terlalu untung besar dalam perdagangan. Efeknya? Ketidakpastian di pasar keuangan dunia melonjak tajam dan membuat nilai tukar berbagai negara mengalami penyesuaian, termasuk Indonesia.
 
“Ini menyebabkan nilai tukar terhadap dolar di banyak negara mengalami penyesuaian, tak terkecuali Indonesia,” ujar Sri Mulyani.

Rupiah mulai pulih, tapi masih terbatas

Meskipun sempat melemah, rupiah mulai menunjukkan tanda-tanda penguatan. Pada pembukaan perdagangan hari Rabu, 30 April 2025, rupiah naik 46 poin atau 0,27 persen menjadi Rp16.715 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp16.761.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan