Kepala Seksi Pemantauan Penerimaan DJBC Erwin Hariadi mengungkapkan, hingga 23 Desember 2016, realisasi penerimaan DJBC baru sebanyak Rp148,75 triliun atau setara 80,71 persen dari target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016 sebanyak Rp183,96 triliun.
"Sudah 80 persen, sudah lumayan. Kalau hijau, memang belum. (Realisasi penerimaan kategori) hijau itu di atas 100 persen, kalau kuning 95 persen hingga 100 persen. Jadi ini masih merah," ujar Erwin di kantornya, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Jakarta Timur, Selasa (27/12/2016).
Baca: Ini Cara Pemerintah Capai Penerimaan Cukai Rp157,2 Triliun
Berbicara mengenai target penerimaan untuk 2016 dia menjelaskan, awalnya di akhir 2015 DPR RI mengetok palu untuk target penerimaan DJBC sebanyak Rp186,5 triliun. Setelah enam bulan berjalan, target penerimaan DJBC pun berubah menjadi Rp183,96 triliun.
"Jadi ada perubahan di APBN-P kita, target (penerimaan DJBC) pun berubah. Di APBN-P pertengahan tahun, (target penerimaan) jadi Rp183,96 triliun. Jadi turun sekitar Rp3 triliun," paparnya.
Sebelumnya Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meyakini realisasi penerimaan DJBC bakal di bawah target. Melesetnya target penerimaan bea dan cukai akibat cukai plastik yang batal diterapkan.
Selain itu, lanjutnya, bea masuk juga mengalami penurunan seiring pelemahan impor pada triwulan III-2016. Bahkan Dirjen Bea dan Cukai Heru Pambudi memprediksi target penerimaan bakal meleset sebanyak Rp3,6 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News