Salah satu dampak yang ditimbulkan adalah perubahan outlook asumsi ekonomi makro 2022 dibandingkan yang ada dalam APBN. Misalnya saja pertumbuhan ekonomi diprediksi antara 4,8-5,5 persen dari target dalam APBN 2022 sebesar 5,2 persen.
"Pertumbuhan ekonomi kemungkinan akan mengalami tekanan karena tadi kenaikan inflasi dan suku bunga," kata dia dalam rapat dengan Badan Anggaran DPR di Jakarta, Kamis, 19 Mei 2022.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Untuk inflasi, pemerintah memperkirakan akan berada di target atas tiga plus minus satu persen. Sementara tingkat suku bunga Surat Utang Negara (SUN) 10 tahun juga diprediksi mengalami kenaikan antara 6,85 sampai 8,42 persen dari sebelumnya sebesar 6,8 persen di APBN.
"Inflasi kita mungkin akan lebih di upper end dari tiga plus minus satu persen, dia mungkin akan lebih cenderung di dekat empat persen. Sekarang ada di 3,47 persen (yoy)," ungkapnya.
Sementara nilai tukar diprediksi masih relatif stabil antara Rp14.300 per USD hingga Rp14.700 per USD. Sedangkan harga minyak mentah (ICP) mengalami lonjakan dari sebelumnya hanya USD63 per barel saat ini diprediksi antara USD95 sampai USD105 per barel.
Terakhir, lifting minyak dan gas juga diprediksi akan berada di bawah di asumsi APBN. Untuk lifting minyak hanya 635 sampai 703 ribu barel per hari dari asumsi 703 ribu barel per hari, dan lifting gas sebesar 956 hingga 1.036 ribu barel setara minyak per hari.