Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu. FOTO: Medcom.id/Husen Miftahudin
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu. FOTO: Medcom.id/Husen Miftahudin

BKF: Konsumsi Masyarakat Takkan Pulih dalam Waktu Dekat

Suci Sedya Utami • 02 Oktober 2020 07:58
Jakarta: Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu mengatakan konsumsi masyarakat tidak bisa pulih dalam waktu dekat. Hal itu berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) terkait terjadinya deflasi dalam tiga bulan berturut-turut.
 
Meskipun jika dilihat inflasi intinya masih positif, namun angkanya semakin mengecil. "Ini menunjukkan sisi permintaan perekonomian masih belum pulih secepat yang kita bayangkan," kata Febrio, dalam webinar bertema 'Tax Challenges and Reforms to Finance the Covid-19 Recovery and Beyond', Kamis, 1 Oktober 2020.
 
Melihat hattrick-nya deflasi ini membuat pemerintah harus memastikan program perlindungan sosial yang setiap tahunnya dianggarkan bisa disalurkan dengan baik. Hal ini untuk menjaga agar setidaknya daya beli tidak makin turun.

Mantan Kepala Kajian Makro dan Kebijakan Sektor Keuangan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia ini menambahkan pemerintah pun telah banyak mengeluarkan program perlindungan sosial tambahan di masa pandemi ini.
 
"Kemarin kita keluarkan bantuan presiden produktif, lalu bantuan ultra mikro, juga kita perkenalkan subsidi upah dalam konteks kita menjaga sisi permintaan. Kita harus lakukan terus," jelas Febrio.
 
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi 0,05 persen pada September 2020. Tercatat deflasi sudah terjadi selama tiga bulan berturut-turut sejak Juli sebesar 0,10 persen dan Agustus sebesar 0,05 persen. "Deflasi dalam tiga bulan di kuartal III-2020 ini menandakan daya beli masih sangat lemah," kata Kepala BPS Suhariyanto.
 
Sementara itu, inflasi inti yang menggambarkan daya beli masyarakat juga mengalami perlambatan yaitu 0,13 persen secara month to month (mtm) pada September 2020. Inflasi inti secara tahun kalender (year to date) 1,46 persen dan secara tahunan (year on year) 1,86 persen.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan