Direktur Eksekutif Indef Enny Sri Hartati (kiri) (MI/ARYA MANGGALA)
Direktur Eksekutif Indef Enny Sri Hartati (kiri) (MI/ARYA MANGGALA)

Ini 11 Masalah Krusial Pemerintahan Jokowi-JK versi Indef

Dian Ihsan Siregar • 30 Desember 2015 18:47
medcom.id, Jakarta: Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mencatat ada sebelas masalah yang krusial dalam satu tahun kepemimpinan Jokowi-JK. Masalah krusial ini tidak luput dari visi yang ada di dalam Program Nawacita.
 
"Memang tidak semua, tapi minimal ada 11 masalah yang kami sampaikan paling krusial. Itu yang harus diperhatikan agar betul. Janji ini lengkap sekali dalam visi misi Presiden Jokowi," urai  Direktur Eksekutif Indef Enny Sri Hartati, ditemui‎ di diskusi akhir tahun dengan tema 'Catatan Akhir Tahun Indef terkait Retorika Nawacita', di Kantor Indef, Jakarta, Rabu (30/12/2015).
 
Enny menilai kesebelas masalah krusial ini belum mendapatkan solusi terbaik dari pemerintah sehingga belum terselesaikan secara optimal. Salah satu masalah krusial dalam aspek ini adalah terkait dengan porsi utang yang jumlahnya semakin mengkhawatirkan.

Meski terdapat sejumlah permasalahan, namun Enny berharap ke depan Indonesia harus bisa lebih baik lagi dari tahun ini terutama dalam aspek ekonomi. Bahkan, di tahun depan Indonesia harus membuka lembaran baru dengan optimisme baik dari sisi ekonomi maupun dari sisi politik. 
 
Adapun sebelas masalah Pemerintahan Jokowi-JK di bidang ekonomi yang dihimpun oleh Indef yaitu pertama, laju utang semakin mengkhawatirkan. Kedua, realisasi penerimaan perpajakan mengalami short fall. 
 
Ketiga, realisasi rendah keuangan pemerintah daerah. Keempat, penyertaan modal negara minim aksi nyata. Kelima, paradoks suku bunga tinggi dan inflasi yang terkendali. Keenam, bias arah nilai tukar rupiah. 
 
Ketujuh, menyusutnya kontribusi sektor industri bagi pertumbuhan ekonomi.  Kedelapan, kinerja ekspor tak terkatrol. Kesembilan, daya saing tidak bergeming. Kesepuluh, Program Sejuta Rumah tanpa arah. Kesebelas, tingkat ketimpangan, kemiskinan dan pengangguran memburuk.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan