Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengakui pemerintah sudah melakukan cukup banyak upaya untuk menarik investasi. Mulai dari perbaikan perizinan yaitu dengan adanya sistem OSS hingga pemberian berbagai insentif pajak seperti tax holiday dan tax allowance.
"Indonesia sudah sangat menarik bagi investor. Tapi hambatan seringkali terjadi justru saat investor akan merealisasikan investasinya," kata Piter kepada Medcom.id di Jakarta, Kamis, 5 September 2019.
Dirinya menjelaskan hambatan yang umumnya terjadi adalah masalah pembebasan lahan dan perizinan. Meskipun sudah ada kemudahan perizinan lewat sistem Online Single Submission (OSS), namun sejauh ini layanannya dinilai belum sempurna dan banyak kendala dalam penerapannya.
"Selain kedua kendala itu, masih ada faktor lain yang juga menghambat, seperti tidak konsistennya kebijakan pemerintah, tidak ada koordinasi pusat daerah, dan terakhir masalah perburuhan-pengupahan," jelas dia.
Oleh karena itu, pemerintah perlu melakukan upaya ekstra demi menarik investasi asing. Apalagi jika pemerintah ingin mengambil peluang peralihan modal dari Tiongkok sebagai akibat dari perang dagang negara tersebut dengan Amerika Serikat (AS).
"Tidak cukup dengan deregulasi, hilangkan juga hambatan inkonsistensi kebijakan perbaiki koordinasi pusat daerah, perbaiki tata kelola pertanahan, perbaiki kebijakan perburuhan, serta perbaiki sistem perizinan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News