Ia menyebut, 2021 ini sebenarnya diproyeksikan sebagai tahun pemulihan. Namun kemunculan varian baru virus covid-19 ini memaksa pemerintah untuk melakukan penyesuaian sehingga momentum pemulihan ekonominya akan terpengaruh.
"Kita dijeda oleh varian delta ini yang mengharuskan kita melakukan adjustment melalui pembatasan-pembatasan yang nanti tentu berpengaruh pada momentum pemulihan ekonomi," kata dia dalam webinar di Jakarta, Rabu, 4 Agustus 2021.
Sri Mulyani mengaku pemerintah tidak boleh menyerah dengan kondisi ini. Meskipun pemerintah harus merevisi target pertumbuhan ekonomi untuk tahun ini menjadi 3,7 sampai dengan 4,5 persen atau lebih rendah dari sebelumnya 4,5 hingga 5,3 persen.
"Kita harus terus mengkalibrasi, merevisi, dan melakukan penyesuaian sehingga kita tetap yakin pada momentum pemulihan tersebut, yang saya yakin masih sangat kuat dan dari sisi kita menahan penyebaran covid-19," ungkapnya.
Ia menambahkan, salah satu upaya pemerintah mengendalikan pandemi covid-19 ini adalah dengan mempercepat program vaksinasi. Sri Mulyani menyebut, vaksinasi bisa menjadi game changer agar ekonomi bisa pulih, tapi covid-19 bisa dikurangi.
"Oleh karena itu, pemerintah terus akselerasi pemberian vaksin gratis sesuai dengan program pemerintah. Pemerintah sudah melakukan vaksinasi kepada seluruh masyarakat kita secara masif," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
