Bank Indonesia. Foto : MI/Usman Iskandar.
Bank Indonesia. Foto : MI/Usman Iskandar.

BI Masih Optimistis Defisit Transaksi Berjalan 2021 Tetap Rendah

Husen Miftahudin • 25 Mei 2021 19:38
Jakarta: Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo masih optimistis defisit transaksi berjalan secara keseluruhan tahun 2021 diprakirakan akan tetap rendah, yakni sekitar 1,0 persen hingga 2,0 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
 
"Berbagai upaya memperkuat ketahanan eksternal terus dilanjutkan, termasuk peningkatan iklim investasi sejalan implementasi Undang-Undang (UU) Cipta Kerja dan menjaga daya tarik aset keuangan domestik," ujar Perry dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan BI secara virtual, Selasa, 25 Mei 2021.
 
Adapun kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal I-2021 tetap baik, sehingga mendukung ketahanan sektor eksternal. NPI mencatat surplus sebesar USD4,1 miliar, dipengaruhi oleh defisit transaksi berjalan yang rendah serta surplus pada transaksi modal dan finansial.

Transaksi berjalan mencatat defisit USD1,0 miliar atau setara 0,4 persen dari PDB. Ini dipengaruhi oleh kenaikan impor seiring perbaikan ekonomi domestik di tengah kinerja ekspor yang semakin baik.
 
"Perbaikan ekspor terjadi pada hampir semua komoditas utama, di antaranya Crude Palm Oil (CPO), batu bara, serta besi dan baja," urainya.
 
Dari sisi transaksi modal dan finansial mengalami surplus, didorong net inflows investasi portofolio sebesar USD4,9 miliar. Perkembangan positif NPI berlanjut pada April 2021 dengan neraca perdagangan yang mencatat surplus sebesar USD2,2 miliar.
 
Kinerja positif NPI juga ditopang oleh investasi portofolio yang kembali mengalami net inflows sebesar USD0,9 miliar dari periode April hingga 21 Mei 2021, sejalan ketidakpastian pasar keuangan global yang berkurang.
 
"Posisi cadangan devisa pada April 2021 mencapai USD138,8 miliar, setara pembiayaan 10,0 bulan impor atau 9,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor," pungkas Perry.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan