"Pembiayaan utang yang mencapai Rp330,1 triliun sudah mencapai 96,01 persen dari target semester I. Keseluruhan target keseluruhan tahun 2021 sebesar Rp1.177,4 triliun," kata dia dalam video conference di Jakarta, Senin, 21 Juni 2021.
Jika dirinci, pembiayaan utang terdiri dari penerbitan SBN yang mencapai Rp 348 triliun atau 28,8 persen dari target penerbitan SBN Rp1.207,3 triliun. Realisasi penerbitan SBN ini mengalami penurunan 5,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Untuk target pembiayaan sudah kita penuhi dari penerbitan SBN, dimana untuk SBN ini yang pembelian oleh Bank Indonesia adalah sebesar Rp116,26 triliun. Tentu dengan kondisi pasar surat berharga makin baik maka ketergantungan kita yang berasal dari Bank Indonesia mungkin akan secara bertahap bisa diturunkan," ungkapnya.
Meski begitu, pemerintah turut membayar pinjaman secara netto tercatat Rp17,9 triliun, serta melakukan pembiayaan investasi Rp22,6 triliun. Sementara pemberian pinjaman tercatat sebesar Rp1,7 triliun dan pembiayaan lainnya Rp0,1 triliun.
Dengan begitu, pembiayaan anggaran oleh pemerintah tercatat mencapai Rp309,3 triliun atau 30,7 persen dari pagu Rp1.006,4 triliun, namun tumbuh negatif 13,6 persen. Seluruh pembiayaan ini digunakan untuk menutup defisit anggaran 2021.
"Terutama untuk tentu menutup defisit yang menurut Undang-Undang APBN memang diperkirakan mencapai 5,7 persen dari PDB," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News