Ia mengungkapkan pemulihan ekonomi yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir membuat kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mulai pulih. Hal ini juga mendorong pendapatan negara untuk tumbuh positif dibandingkan Oktober tahun lalu yang mencatatkan kontraksi.
Seiring pemulihan ekonomi, reopening, dan aktivitas masyarakat mulai bergerak kembali pada tahun ini, maka APBN juga mulai pulih. Ini terlihat dari sisi pendapatan negara. Pendapatan negara berhasil pulih setelah terkontraksi 15,3 persen pada Oktober 2020," kata dia dalam webinar, Selasa, 16 November 2021.
Jika dirinci, pendapatan negara berasal dari penerimaan pajak sebesar Rp953,6 triliun atau 77,6 persen dari target Rp1.229,6 triliun dan tumbuh 15,3 persen dari periode sama tahun lalu. Sedangkan penerimaan bea cukai tercatat Rp25,8 triliun atau 95,7 persen dari target Rp215 triliun dan tumbuh 25,5 persen dari Oktober 2020.
Sementara hingga akhir Oktober, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sudah Rp349,2 triliun atau melebihi target yaitu 117,1 persen dari Rp298,2 triliun. Menurut Sri Mulyani, pertumbuhan seluruh komponen penerimaan negara ini menjadi sinyal pulihnya perekonomian di tengah pandemi yang masih berlangsung.
"Penerimaan negara bukan pajak kita yang tahun lalu juga mengalami hantaman yakni kontraksi 16,3 persen, tahun ini pulih dengan pertumbuhan 25,2 persen. Ini menggambarkan APBN mulai pulih saat ekonomi pulih, dua tugas yang harus dilakukan bersama-sama," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News