Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Robert Pakpahan menjelaskan, untuk distribusi penjualan SR-007 berdasarkan profesi, kelompok wiraswasta mendominasi volume penjualan dan jumlah investor.
"Volume penjualan terbesar dilakukan oleh kelompok profesi wiraswasta sebesar 40,5 persen. Demikian pula dari sisi jumlah investor sebesar 30,2 persen," kata Robert dalam konferensi pers Penerbitan Sukuk Ritel SR007 di kantornya, Jalan Lapangan Banteng Timur No 2-4, Jakarta Pusat, Senin (9/3/2015).
Masih dari sisi volume penjualan, lanjut dia, pegawai swasta berada di urutan kedua yang memesan Sukuk Ritel SR-007, yakni sebesar 24,2 persen. Selanjutnya diikuti ibu rumah tangga 15,6 persen, PNS 2,7 persen, TNI/Polri 0,5 persen dan lainnya sebanyak 16,5 persen.
"Sedangkan jumlah investor, setelah wiraswasta adalah kelompok pegawai swasta sebanyak 25,7 persen, profesi lainnya 20,1 persen, ibu rumah tangga 16,2 persen, PNS 7,1 persen dan TNI/Polri 0,7 persen," papar dia.
Robert menambahkan, berdasarkan kelompok umur, jumlah investor rentang usia 41-55 tahun menjadi pemesan paling banyak Sukuk Ritel dengan persentase sebesar 35,94 persen. Disusul usia di atas 55 tahun sebesar 35,96 persen, usia 25-40 tahun sebanyak 25,41 persen dan di bawah 25 tahun sebesar 2,42 persen.
Berdasarkan statistik, volume total untuk distribusi pemesanan pembelian Sukuk Ritel paling besar pada kisaran pembelian Rp600 juta hingga Rp2 miliar, dengan total pemesanan pembelian sebesar Rp8,763 triliun. Selanjutnya adalah pemesanan di atas Rp4 miliar dengan total pembelian sebanyak Rp4,161 triliun.
"Selanjutnya pemesanan Rp100 juta-Rp600 juta dengan jumlah Rp3,938 triliun. Lalu Rp2 miliar-Rp3 miliar sebesar Rp2,761 triliun, Rp3 miliar-Rp4 miliar sebesar Rp1,815 triliun dan kurang dari Rp100 juta sebesar Rp523,73 miliar," papar Robert.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News