"BI pada intinya menjaga prudent monetary policy. Situasi global kita masih menghadapi suku bunga AS yang akan naik," ungkap Mirza, di Gedung BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (9/10/2015).
Meski kenaikan tingkat suku bunga di AS diyakini tidak akan terjadi pada tahun ini dan diperkirakan akan dilakukan di awal tahun depan, namun Mirza menegaskan bahwa BI tetap berupaya menjaga stabilitas. Hal ini dilakukan untuk memperkuat struktur pasar di Indonesia.
"Tapi kita tetap prudent jaga stabilitas, karena hanya dengan stabilitas pertumbuhan ekonomi akan terjadi," terang dia.
Sementara di sisi lain, masih kata Mirza, penguatan nilai tukar rupiah yang cukup signifikan diakui sebagai akibat dari faktor eksternal serta faktor internal yang mulai menunjukan perbaikan dari aspek reformasi struktural.
"Penguatan hari ini signifikan dan kemarin signifikan karena faktor fundamental. Artinya, memang pasar keuangan mungkin melihat Indonesia melakukan hal yang benar dan tepat terkait reformasi struktural," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id