Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan ketidakpastian ekonomi pada tahun depan masih tetap tinggi. Untuk itu, pemerintah disarankan agar tetap mengalokasikan bantuan sosial yang cukup besar.
"Karena ketidakpastian tinggi dan diperkirakan pemulihan ekonomi belum merata ke semua sektor, maka bantuan sosial, bantuan bagi para pekerja tetap perlu di top up dibanding alokasi 2021," kata dia kepada Medcom.id, Selasa, 7 September 2021.
Ia juga meminta pemerintah tidak tergesa-gesa dalam menghemat anggaran agar defisit kembali ke level tiga persen dari PDB. Menurutnya, pemerintah lebih baik tetap memberi dukungan kepada masyarakat agar pemulihan ekonomi bisa semakin kuat.
"Jangan buru-buru lakukan kebijakan pemangkasan hanya untuk kendalikan defisit anggaran, tapi pertimbangkan juga efek ke orang miskin dan kelas menengah rentan yang jumlah bantuannya saja sudah sangat terbatas di 2021," ungkapnya.
Selain itu, Bhima menilai anggaran infrastruktur masih bisa dipangkas. Dengan anggaran yang mencapai Rp384 triliun untuk tahun depan, alokasi infrastruktur hanya turun 7,2 persen dibandingkan penurunan anggaran kesehatan yang mencapai 21,7 persen dari tahun ini.
"Infrastruktur masih bisa dipangkas lagi sampai 40 persen yaitu Rp274 triliun. Dikhawatirkan kalau infrastrukturnya digenjot tapi mobilitas masih rendah karena recovery ekonomi belum maksimal, akan banyak infrastruktur yang high cost tapi mubazir," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News