baca juga: Di China ASEAN Expo 2023, BTN Jual Produk UMKM ke Tiongkok |
Menurut Chatib, sebanyak satu persen perlambatan ekonomi di Tiongkok bisa membuat perlambatan ekonomi Indonesia sebesar 0,3 persen. Pasalnya, dia menilai Indonesia saat ini merupakan salah satu negara emerging market atau negara berkembang yang mulai terlibat dengan perdagangan global.
"Maka mau tidak mau kalau pertumbuhannya lambat, permintaan impor di Tiongkok melambat, artinya ekspor Indonesia ke Tiongkok juga akan mengalami perlambatan," kata Chatib dikutip dari Antara, Rabu, 22 November 2023.
Dampak ke Indonesia
Dia mencontohkan, apabila ekonomi Tiongkok melambat sebesar 0,7 persen dari pertumbuhan sebesar 5,2 persen menjadi 4,5 persen, tetap bisa membuat ekonomi di Indonesia lambat walau di bawah 0,3 persen.Menteri era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu mengatakan kondisi ekonomi di Tiongkok saat ini dalam keadaan yang tidak baik-baik saja. Pasalnya Tiongkok memiliki tensi geopolitik dengan Amerika Serikat sehingga membuat hambatan dalam hubungan perdagangan.
Kesempatan bagi negara Asia Tenggara
Namun di sisi lain, hambatan dagang antar kedua negara adidaya itu juga justru bisa menjadi kesempatan bagi negara-negara berkembang.Sebab, kata dia, investor Tiongkok tetap berusaha menjalin perdagangan dengan cara merelokasi investasi ke luar dari Tiongkok dengan tujuan diantaranya yakni ke negara-negara Asia Tenggara.
"Investasi mulai berpindah ke negara seperti Vietnam menerima manfaat cukup banyak, begitu juga Malaysia, Singapura, dan dalam hal ini Indonesia punya kesempatan," kata Chatib.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News