“APBN kita dalam posisi surplus Rp103,1 triliun bandingkan tahun lalu yang defisit Rp138,2 triliun. Ini baliknya sangat cepat sekali atau 174,7 persen,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA di Jakarta, dikutip Selasa, 24 Mei 2022.
Surplus APBN ini didorong oleh pendapatan negara yang mencapai Rp853,6 triliun dan lebih tinggi dari belanja negara yang sebesar Rp750,5 triliun.
Pendapatan negara yang mencapai Rp853,6 triliun meningkat 45,9 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp584,9 triliun.
“Growth ini bagus banget, bulan lalu saja 32,1 persen growth-nya. Semua komponen pendapatan negara naik,” ujar Sri Mulyani.
Realisasi pendapatan negara ini meliputi penerimaan perpajakan Rp676,1 triliun yang meningkat 49,1 persen dari Rp453,5 triliun pada April 2021 serta PNBP Rp177,4 triliun.
Penerimaan perpajakan terdiri dari penerimaan pajak Rp567,7 triliun yang naik 51,5 persen dari periode sama tahun lalu Rp374,6 triliun serta kepabeanan dan cukai Rp108,4 triliun yang juga naik 37,7 persen dari Rp78,7 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News