Ilustrasi. FOTO: CNBC
Ilustrasi. FOTO: CNBC

Keren! JPMorgan Pandang Positif Ekonomi Indonesia Meski Kasus Covid-19 Melonjak

Angga Bratadharma • 06 Februari 2021 12:02
Singapura: JPMorgan memandang positif prospek ekonomi Indonesia, meskipun negara ini masih berjuang dengan lonjakan infeksi covid-19 yang jumlah kasusnya angka melewati satu juta. Besarnya populasi muda di Indonesia menjadi salah satu alasan di balik optimisme tersebut.
 
"Secara demografis, Asia Tenggara sangat berbeda dari beberapa negara maju yang cenderung kita bandingkan dengan negara-negara ini," kata kata Kepala Penelitian Ekuitas Asia ex-Jepang JPMorgan James Sullivan, dilansir dari CNBC International, Sabtu, 6 Februari 2021.
 
Menurut Statista pada 2015 usia rata-rata penduduk Indonesia adalah 28,5 tahun. "Karena mereka jauh lebih muda. Itu adalah perbedaan yang sangat penting saat kami memikirkan cara kami memandangnya," tuturnya.

Akibatnya, penguncian di negara-negara seperti itu termasuk di Indonesia mungkin tidak diperlukan dibandingkan dengan tempat-tempat dengan populasi yang jauh lebih tua yang berisiko lebih tinggi terkena covid-19.
 
Untuk menggambarkan maksudnya, Sullivan menggunakan contoh India, negara yang nomor dua setelah AS dalam hal jumlah infeksi covid secara global, menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins.
 
"Ada percakapan panjang tentang tingkat infeksi di India hingga sekitar Agustus tahun lalu," katanya, dengan ada prediksi yang sangat mengerikan tentang dampak pandemi covid-19 terhadap ekonomi India.
 
Ketakutan seputar India tampaknya belum terealisasi, karena jumlah kasus covid-19 harian di negara itu telah turun secara signifikan. Analis juga mengatakan pemulihan ekonomi lebih kuat dari perkiraan. Meski demikian, menurut data Hopkins, Indonesia masih mencatat jumlah kasus covid-19 terbanyak di Asia Tenggara sejauh ini.
 
Selain populasi Indonesia yang relatif muda, Sullivan mengatakan JPMorgan juga melihat upaya positif untuk memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan. Pemerintah mendorong dana investasi yang dikenal sebagai Lembaga Investasi Indonesia, dengan laporan menunjukkan Presiden Indonesia Joko Widodo sedang mencari pendanaan USD100 miliar.
 
Sullivan menambahkan ada peningkatan yang signifikan di bidang manufaktur, terutama di sektor ekspor. Lebih lanjut, analis JPMorgan juga mengutip upaya pemerintah di bidang vaksin sebagai alasan lain di balik pandangan positifnya.
 
Indonesia memulai program vaksinasi covid-19 pada Januari yang digambarkan sebagai salah satu kampanye terbesar di dunia. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati baru-baru ini mengatakan dibutuhkan setidaknya satu tahun bagi Indonesia mencapai kekebalan kelompok -yang terjadi ketika sebagian besar penduduk menjadi kebal terhadap penyakit tersebut.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan