Ilustrasi. Foto: MI/Amiruddin.
Ilustrasi. Foto: MI/Amiruddin.

Demi Swasembada, Pemerintah Dorong Penerapan Sistem Pertanian Ramah Lingkungan

Husen Miftahudin • 11 Agustus 2023 09:48
Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendukung keberlanjutan sistem pangan, penerapan sistem pertanian ramah lingkungan menjadi krusial sebagai model pertanian masa depan yang akan mendukung ekonomi hijau.
 
"Nah, tentu beberapa hal yang perlu dijaga adalah stabilitas harga. Walaupun secara global ini adalah tantangan sesudah kemarin pada saat perang memang komoditas tidak terkendali, namun sekarang komoditas yang perlu dijaga ini beras," ungkap Airlangga dalam acara Konferensi Nasional dan Expo Ketahanan Pangan Indonesia 2023, dikutip dari siaran pers, Jumat, 11 Agustus 2023.
 
Lebih lanjut Airlangga menyampaikan, setiap negara jika kebutuhan pangan dalam negerinya tidak mencukupi, maka negara tersebut akan menutup pintu ekspor. Langkah tersebut disebut sebagai line of defense, yakni pertahanan dari masing masing negara.
 
"Oleh karena itu, kita berharap pertahanan Indonesia diperkuat dengan pengembangan-pengembangan food estate," tegasnya.
 
Menurut dia, penerapan ekonomi hijau adalah salah satu strategi transformasi ekonomi Indonesia untuk keluar dari middle income trap. Dengan tetap memperhatikan lingkungan, pendekatan ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial melalui ekonomi hijau dan pembangunan rendah karbon. Pertanian berwawasan lingkungan juga turut mendukung capaian Sustainable Development Goals (SDGs).
 
"Saya sangat berharap kita terus fokus agar kedaulatan pangan bisa terjaga, bisa mandiri, bisa menjaga pascapanen, dan bisa menjaga stok. Dengan Konferensi Nasional dan Expo Ketahanan Pangan yang secara resmi dibuka ini saya juga berharap swasembada pangan untuk kemandirian bangsa bisa kita ciptakan," tutur Airlangga.
 
Baca juga: Hadapi El Nino, Bapanas Siapkan Beras 16,2 Ribu Ton

 

Bangun ketahanan pangan

 
Saat ini, dunia masih mengalami kondisi perlambatan ekonomi global. Adanya fragmentasi geopolitik, inflasi, perubahan iklim, bencana alam, dan ancaman krisis pangan menuntut komitmen setiap negara di dunia untuk bekerja sama membangun ketahanan pangan.
 
Di tengah kondisi perlambatan ekonomi global saat ini, kata Airlangga, ekonomi Indonesia mampu tumbuh kuat sebesar 5,17 persen (yoy) yang tercatat pada kuartal II-2023.
 
"Dan ini sudah tujuh kuartal berturut turut. Jadi kita sudah punya daya tahan selama tujuh kuartal di atas lima persen. Oleh karena itu menunjukkan ekonomi kita solid dan pangannya tahan dan masyarakat bisa mangan dengan aman," jelasnya.
 
Diketahui, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan meski tumbuh di bawah rata-rata ekonomi nasional selama enam dekade terakhir, namun tetap resilien dalam krisis dan berperan sebagai penyangga perekonomian.
 
"Sektor pertanian pada kuartal II-2023 tumbuh 2,02 persen dan berkontribusi 13,35 persen pada PDB (Produk Domestik Bruto), menempati urutan kedua setelah industri pengolahan," kata Airlangga.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan