Ilustrasi. (FOTO: Medcom.id)
Ilustrasi. (FOTO: Medcom.id)

Stabilitas Politik Akan Memacu Masuknya Aliran Modal

06 Mei 2019 07:02
Jakarta: Direktur Deregulasi Penanaman Modal Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) Yuliot meyakini aliran modal yang masuk ke Indonesia, baik dari investor asing maupun dalam negeri diperkirakan terus meningkat hingga akhir 2019.
 
Dia pun optimistis realisasi investasi yang ditargetkan mencapai Rp792 triliun akan tercapai hingga akhir 2019, dengan komposisi seimbang antara penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA). "Kalau kita menargetkan 2019 ini untuk PMDN dan PMA mungkin bisa mencapai 50-50 persen," ujar Yuliot kepada Media Indonesia, akhir pekan ini.
 
Yuliot mengungkapkan saat ini PMDN tumbuh sebesar 14,1 persen atau Rp76,4 triliun, sedangkan PMA masih cenderung bersikap wait and see karena menantikan hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

"Mudah-mudahan dengan sudah jelas siapa yang terpilih 22 Mei, saya yakin kelihatannya investasi, baik PMDN maupun PMA akan terjadi peningkatan signifikan pada triwulan II dan III," ucapnya.
 
Dia menjelaskan ada beberapa indikator yang dapat menarik investor asing untuk menanamkan modal ke dalam negeri, yakni stabilitas politik dan keamanan selama hingga pascapemilu.
 
Kondisi pemilu yang relatif aman dan tidak ada gejolak, serta kemungkinan terpilihnya kembali pemimpin petahana, kata dia, menciptakan stabilitas keamanan dan politik yang baik.
 
"Indikator yang dilihat sama asing (investor) yakni stabilitas politik dan stabilitas keamanan terjamin. Jadi, mereka risiko investasinya kan rendah," jelas Yuliot.
 
Selain itu, kata Yuliot, meningkatnya jumlah masyarakat kelas menengah membuat Indonesia menjadi tempat yang menarik untuk menanamkan modal.
 
Yuliot menambahkan, tingkat pertumbuhan investasi akan lebih tinggi apabila kabinet baru telah terbentuk dan diisi orang-orang profesional yang mampu mendukung tercapainya target-target pemerintah.
 
"Mudah-mudahan dengan selesainya pemilihan presiden kita akan fokus kembali," imbuhnya.
 
Pendidikan Vokasi
 
Untuk pembangunan ke depan, Yuliot menilai Indonesia masih harus fokus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), salah satunya lewat program vokasi. Menurut dia, dengan meningkatnya kualitas SDM, akan meningkat pula kesejahteraan masyarakat.
 
"Pendidikan vokasi itu pada saat masyarakat kita mendapat pendidikan vokasi lebih baik, skill yang lebih baik, tingkat pengupahannya juga kan lebih baik. Kalau tingkat pengupahannya lebih baik, berarti tingkat kesejahteraannya lebih baik," tandasnya.
 
Sebagai informasi, berdasarkan catatan Bank Indonesia (BI), aliran modal asing masuk hingga Kamis, 2 Mei 2019 telah mencapai Rp132,4 triliun. Jumlah tersebut terdiri atas transaksi surat berharga negara (SBN) sebesar Rp66,3 triliun dan Rp66,1 triliun dari pasar modal.
 
Capaian tersebut jauh melebihi angka realisasi tahun lalu yakni transaksi SBN sebesar Rp57,1 triliun dan aliran yang masuk ke portofolio saham hanya mencapai Rp51,9 triliun. (Media Indonesia)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan