Menko Perekonomian Darmin Nasution. (FOTO: Medcom.id/Desi Angriani)
Menko Perekonomian Darmin Nasution. (FOTO: Medcom.id/Desi Angriani)

Darmin Beberkan Cara Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

Desi Angriani • 09 Mei 2019 13:16
Jakarta: Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan cara lain dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia. Salah satunya dengan menekan rasio Incremental Capital Output Ratio (ICOR) atau rasio antara investasi dengan pertumbuhan output.
 
"Mari kita dorong incremental capital output ratio lebih rendah jadi lima persen, nanti pertumbuhan ekonomi bisa menjadi enam persen," ujar Darmin dalam Forum Perencanaan Musrembangnas 2019, di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis, 9 Mei 2019.
 
Saat ini ICOR Indonesia cukup tinggi lantaran pemerintah memutuskan pembangunan infrastruktur secara masif. Dengan angka pertumbuhan ekonomi rata-rata 5,2 persen, kata Darmin rasio capital output Indonesia berada di level enam persen.

Karena itu, pemerintah ke depannya berencana mengurangi pembangunan infrastruktur dan berfokus pada pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Dengan begitu, rasio capital output menjadi lebih rendah sehingga ruang pertumbuhan ekonomi menjadi lebih besar.
 
"Pembangunan infrastruktur terus dilanjutkan dan tidak terlalu difokuskan lalu masuk ke SDM dan persoalan pertanahan itu akan menghasilkan capital output lebih rendah, dengan memobilisasi dana yang sama kita bisa hasilkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi," ungkap dia.
 
Menurutnya, tak ada negara maju di dunia yang tidak mendukung pengembangan SDM. Meski agak terlambat, Indonesia akan gencar mendorong pelatihan vokasi bagai lulusan SMK maupun pelatihan kerja lainnya.
 
"Ini satu kinerja mengkombinasikan yang berlawanan begitu kita kurangi tonenya, infrastruktur tetap dibutuhkan yang sudah selesai itu 35 persen, 60 persen tahap pembangunan dan lima persen masih inisiasi. Tapi kita perlu mengalihkan ke soft infrastruktur dan sektor ekonomi," pungkasnya.
 
Adapun pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I-2019 tumbuh tipis 5,07 persen dari capaian di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 5,06 persen year on year (yoy).
 
Dari sisi produksi, pertumbuhan ekonomi kuartal I-2019 ditopang oleh lapangan usaha jasa perusahaan sebesar 10,36 persen diikuti jasa lainnya sebesar 9,99 persen. Sementara dari sisi pengeluaran dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 2,75 persen yang diikuti komponen PMTB sebesar 1,65 persen.
 
Secara spasial, struktur ekonomi Indonesia didominasi kelompok provinsi di Jawa dan Sumatera.  Kelompok provinsi di Jawa memberikan kontribusi terbesar terhadap PDB Indonesia, yaitu sebesar 59,03 persen.
 
Diikuti oleh Sumatera sebesar 21,36 persen, Kalimantan sebesar 8,26 persen, dan Sulawesi sebesar 6,14 persen, serta Bali dan Nusa Tenggara sebesar 3,02 persen. Sementara kontribusi terendah diberikan oleh kelompok provinsi di Maluku dan Papua.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan