Gedung Kementerian Perhubungan - - Foto: dok Setkab
Gedung Kementerian Perhubungan - - Foto: dok Setkab

Pagu Indikatif Kemenhub 2021 Disetujui Rp41,3 Triliun

Antara • 23 Juni 2020 18:18
Jakarta: Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendapatkan pagu indikatif untuk tahun anggaran 2021 sebesar Rp41,3 triliun. Anggaran yang disetujui oleh DPR RI ini akan digunakan untuk belanja pegawai dan belanja barang operasional.
 
"Alokasi pagu tersebut adalah untuk belanja pegawai sebesar Rp3,9 triliun, belanja barang operasional Rp2,8 triliun dan belanja barang non-operasional Rp34,5 triliun, termasuk anggaran pendidikan Rp2,9 triliun," kata Menteri Perhubungan Budi Karya dikutip dari Antara, Selasa, 23 Juni 2020.
 
Budi menjelaskan sumber pendanaan tersebut berasal dari rupiah murni Rp30,2 triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp3,36 triliun, Badan Layanan Umum (BLU) Rp1,6 triliun, Pinjaman Luar Negeri (PLN) Rp806,1 miliar, dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Rp5,3 triliun.

Dari jumlah pagu tersebut, Kemenhub akan fokus memprioritaskan kegiatan infrastruktur yang mendukung pemulihan sektor riil (sektor industri, pariwisata, dan investasi), serta mendukung penguatan kesehatan masyarakat.
 
Kemudian, optimalisasi kegiatan yang menggunakan metode padat karya, antara lain pembangunan irigasi, pemeliharaan jalan, penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat serta peningkatan kualitas rumah swadaya masyarakat.
 
Di sektor transportasi, Budi menyebutkan yang menjadi proyek utama adalah pembangunan jaringan pelabuhan utama terpadu, jembatan udara 37 rute di Papua, Kereta Api Makassar-Parepare dan sistem angkutan massal perkotaan di enam wilayah metropolitan.
 
"Pembangunan infrastruktur laut untuk rebound pariwisata seperti pembangunan Labuan Bajo, pembangunan Pelabuhan Sanur, Pelabuhan Kupang dan membangun pelabuhan kapal untuk pariwisata," ungkap dia.

 
Untuk progres proyek Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), di antaranya pembangunan jalur KA Makassar-Parepare (Pangkep-Maros) nilai investasi Rp2,63 triliun dan pengembangan Bandara Komodo senilai Rp1,2 triliun.
 
Sementara itu tahap transaksi, yakni pembangunan proving ground Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) Bekasi Rp1,64 triliun, KA Lahat-Tarahan Rp13,9 triliun dan pengembangan Pelabuhan Patimban Rp5,70 triliun.
 
Adapun, tahap persiapan pengembangan jembatan timbang (Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor/UPPKB) Rp330,6 miliar, pengembangan Pelabuhan Bau-bau Rp244 miliar, pengembangan pelabuhan Anggrek Rp1,10 triliun dan pembangunan bandara baru di Singkawang Rp1 triliun.  

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan