Foto: dok MI/Ramdani.
Foto: dok MI/Ramdani.

Pertumbuhan Ekonomi Sulsel Diyakini Naik pada Kuartal III-2020

Muhammad Syawaluddin • 19 Agustus 2020 08:03
Makassar: Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) optimistis pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2020 kembali menggeliat. Beberapa skenario disusun untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi salah satunya melalui infrastruktur.
 
Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah mengatakan pihaknya terus memacu beberapa sektor yang diyakini bisa memicu naiknya pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan. Salah satunya adalah sektor konstruksi.
 
"Saya kira kita akan memacu program konstruksi. Infrastruktur menjadi salah satu program padat karya kita. Sehingga yang tadinya kena dampak PHK bisa kerja kembali," katanya, di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa, 18 Agustus 2020.

Menurutnya, sektor infrastruktur tidak hanya berpotensi meningkatkan perekonomian, tapi juga diberbagai sektor seperti kesehatan. Apalagi, pada kuartal kedua infrastruktur menjadi salah satu penyumbang atau pendongkrak investasi yang ada di Sulawesi Selatan.
 
Data Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sulsel melaporkan sektor konstruksi berkontribusi sebesar Rp671 miliar. Sektor ini tertinggi kedua setelah transportasi dengan nilai investasi sebesar Rp1,09 triliun.
 
"Kita berharap mudah-mudahan Indonesia khususnya Sulsel di kuartal ketiga 2020, kita bisa kembali mendorong pertumbuhan ekonomi kita menjadi positif," jelasnya.
 
Saat ini tercatat ada sejumlah kegiatan konstruksi yang akan didorong Pemprov Sulsel yakni pembangunan Stadion Mattoanging, pembangunan Twin Tower di kawasan Center Point of Indonesia (CPI), dan yang terbaru pembangunan jalan Tol Makassar-Takalar.
 
"Inilah salah satu yang diharapkan bisa memicu sehingga kita tidak terlalu terkoreksi lebih dalam pertumbuhan ekonominya," harapnya.
 
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan mencatat pada kuartal kedua 2020 ini ekonomi Sulsel tumbuh negatif 3,87 persen. Kontraksi perekonomian Sulsel pada kuartal kedua 2020 ini dipicu oleh melambatnya laju pertumbuhan pada sejumlah sektor ekonomi seperti transportasi, perhotelan, perdagangan, industri pengolahan, dan konsumsi rumah tangga.
 
Dari data BPS, sektor transportasi menurun hingga -51,15 persen, penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar -30,91 persen, jasa perusahaan sebesar -27,34 persen, perdagangan besar dan eceran sebesar -8,29 persen, industri pengolahan sebesar -8,23 persen, dan konstruksi sebesar -4,94 persen.
 
Kontraksi ekonomi tersebut dipicu oleh kondisi yang saat ini tengah mengalami pandemi virus korona atau covid-19. Apalagi, pada saat itu pemerintah tengah melakukan pencegahan penyebaran virus korona seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Work From Home (WFH).
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan