"Penerimaan perpajakan memang mengalami tekanan yang sangat berat. karena berdasarkan hitungan yang kami lakukan dengan jatuhnya harga komiditas seperti migas, batu bara, kelapa sawit, kemudian pertambangan lainnya, maka penerimaan negara pasti akan mengalami juga penurunan karena objek pajaknya nilainya menjadi menurun secara cukup besar," kata dia di Istana Negara, Jakarta, Rabu (3/8/2016).
Dia juga tak menampik bahwa sektor lainnya seperti perdagangan, konstruksi juga mengalami situasi tekanan yang cukup terlihat dari volume aktivitas. pertumbuhan sektor tersebut hanya mencapai separuh dari capaian sebelumnya.
"Kondisi dunia yang mengalami pelemahan mengakibatkan perdagangan luar negeri kita juga mengalami kontaksi. Jadi kalau lihat statistik ekspor maupun impor, itu mengalami kontraksi dari kuartal pertama 2015 hingga semester I tahun ini," jelas dia.
Dia mengaku tingginya basis perhitungan dalam target penerimaan pajak di 2016 masih cukup tinggi. Dia melihat target 18 persen cukup tinggi ketimbang dengan penerimaan pada dua tahun sebelumnya yang mencapai 14,5 persen.
"Kami melaporkan kepada presiden wapres, setkab bahwa kami perlu melakukan penyesuaian sehingga APBN kita menjadi kredibel, karena tema dari bapak presiden adalah terus memperkuat kredibilitas dan confidence serta trust. jadi kredibilitas confident serta trust itu harus ditegakkan mulai dari angka -angka APBN yang bisa mencerminkan realita ekonomi yang kita hadapi," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id