Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa mengatakan, ekonomi Indonesia dalam RPJMN tidak bisa tercapai sejak krisis 1998. Bahkan rata-rata pertumbuhan ekonomi hanya lima persen saja.
"Selama ini sasaran pertumbuhan ekonomi jangka menengah kita sulit tercapai karena pertumbuhan ekonomi kita stagnan di lima persen dan kita lihat ini dari lima tahun," kata dia dalam rapat dengan Komisi XI DPR, Senin, 30 Agustus 2021.
Sementara sejak 2014 lalu, pertumbuhan ekonomi Indonesia dinilai selalu tumbuh dibawah pertumbuhan potensialnya. Apalagi sejak adanya pandemi covid-19 tahun lalu, pemerintah perlu bekerja lebih keras untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi.
"Jadi kalau potensialnya cukup dan tinggi tapi aktualnya dibawah. Akibat krisis realisasi dari nominal per kapita terkoreksi kalau kita tetap dengan business as usual atau tekanan, kita untuk kembali ke upper middle income tergeser cukup jauh ke belakang," ungkapnya.
Oleh karena itu, kunci agar pertumbuhan ekonomi bisa kembali optimal adalah penanganan pandemi. Strategi penanganan pandemi covid-19 ini bisa dilakukan dengan vaksinasi, protokol kesehatan, serta mewaspadai potensi adanya gelombang ketiga.
"Perluasan vaksin covid-19 harus dilakukan dengan cepat, serta dengan adanya varian delta dan untuk mencapai herd immunity, maka vaksin yang sudah ada terus digunakan dan perlu vaksin lain dengan efikasi tinggi terhadap varian delta," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News