"Pembiayaan utang yang sudah direalisasikan Rp443 triliun, yang terdiri dari SBN Rp464 triliun dan pinjaman neto negatif Rp20,9 triliun," kata Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam video conference, dikutip Kamis, 22 Juli 2021.
Ia merinci pembiayaan utang dari SBN adalah 38,4 persen dari target Rp1.207,3 triliun atau tumbuh 7,8 persen dari semester I-2020. Sementara pinjaman sudah 70 persen dari target yaitu Rp29,9 triliun atau tumbuh 133 persen dari periode yang sama tahun lalu.
"Untuk mendukung pelaksanaan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), penerbitan utang melalui penerbitan SBN itu diiringi dengan pemanfaatan saldo anggaran lebih," jelas dia.
Selanjutnya, realisasi pembiayaan investasi tercatat mencapai Rp25,6 triliun atau 13,9 persen dari target Rp184,5 triliun. Untuk pemberian pinjaman hanya Rp1,6 triliun, pembiayaan lainnya yang Rp0,1 triliun, dan kewajiban penjaminan belum terealisasi.
Dengan kondisi ini, maka pembiayaan anggaran 2021 secara keseluruhan sudah terealisasi Rp419,2 triliun. Realisasi pembiayaan anggaran ini sudah 41,7 persen dari target sebesar Rp1.006,4 triliun atau hanya tumbuh 0,7 persen dibandingkan semester I-2020.
"Kita melakukan kerja sama dengan Bank Indonesia (BI) dalam bentuk kontribusi BI dalam pembelian SBN di semester I-2021 adalah Rp120,1 triliun yang terdiri dari Rp79,66 triliun dalam bentuk SUN dan Rp40,49 triliun dalam bentuk SBSN," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News