"Melemahnya ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan disebabkan oleh penurunan ekspektasi konsumen terhadap kondisi usaha, penghasilan, dan ketersediaan lapangan pekerjaan ke depan," ungkap hasil survei yang dikutip dari keterangan resmi Bank Indonesia, Rabu, 11 Mei 2022.
Dijelaskan lebih lanjut, melemahnya ekspektasi konsumen terindikasi dari Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha, Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja, dan Indeks Ekspektasi Penghasilan yang masing-masing tercatat pada level 125,0, 125,2, dan 131,5 menurun dari 125,8, 126,4, dan 132,0.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Secara spasial, penurunan IEK April 2022 terjadi di 11 kota cakupan survei, terdalam di Kota Ambon (-11,4 poin), diikuti Bandung (-9,8 poin) dan Pangkal Pinang (-6,4 poin)," urai BI.
Pada April 2022, ekspektasi konsumen terhadap perkembangan kegiatan usaha ke depan masih cukup tinggi, meski melemah dari bulan sebelumnya. Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha yang turun sebesar 0,8 poin dari bulan sebelumnya menjadi 125,0 yang ditengarai disebabkan oleh kekhawatiran responden terhadap melemahnya daya beli masyarakat akibat dampak kenaikan harga beberapa komoditas seperti minyak goreng dan BBM, serta diberlakukannya PPN 11 persen.
Penurunan indeks terjadi pada mayoritas kelompok pengeluaran responden, terutama pada responden dengan tingkat pengeluaran Rp1 juta sampai Rp2 juta per bulan. Sementara dari sisi usia, penurunan indeks terjadi pada sebagian kelompok usia responden, terdalam pada kelompok usia 20-30 tahun.
Ekspektasi konsumen terhadap ketersediaan lapangan kerja pada enam bulan mendatang juga tidak setinggi bulan sebelumnya, terindikasi dari Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja April 2022 pada level 125,2, lebih rendah 1,2 poin dibandingkan bulan sebelumnya.
"Penurunan indeks terpantau pada sebagian kategori pendidikan. Sementara berdasarkan usia, indeks mengalami penurunan pada mayoritas kelompok usia responden, terdalam pada responden usia 20-30 tahun," terang Bank Indonesia.
Sejalan dengan menurunnya ekspektasi kegiatan usaha dan ketersediaan lapangan kerja, ekspektasi responden terhadap penghasilan juga tertahan, tercermin dari Indeks Ekspektasi Penghasilan April 2022 sebesar 131,5, sedikit menurun dari 132,0 pada bulan sebelumnya.
Menurut kelompok pengeluaran, indeks tertahan pada sebagian kelompok responden, terutama pada responden dengan tingkat pengeluaran Rp4,1 juta hingga Rp5 juta per bulan. "Ditinjau berdasarkan usia, ekspektasi terhadap penghasilan ke depan juga melambat pada sebagian kelompok usia responden, terutama pada responden usia 31-40 tahun," tutup survei tersebut.