Dari data The World Bank Global Index menunjukkan, akses perempuan terutama dalam hal kepemilikan akun di perbankan adalah tujuh persen di bawah laki-laki. Pada 2017, kepemilikan akun oleh perempuan hanya 65 persen dibandingkan dengan 72 persen untuk pria, meningkat dibandingkan dengan data 2011.
"Selisih ini memang kecil, namun sebenarnya ini menunjukkan adanya laju penurunan selisih yang relatif sangat rendah jika dibandingkan dengan 2011 yang selisihnya sekitar delapan persen," kata dia, dilansir dari laman resmi Kemenkeu, Kamis, 17 Maret 2022.
Ia menyebut, tema 'Recover Together Recover Stronger' pada Presidensi G20 Indonesia memiliki dimensi kesetaraan gender yang sangat penting. Menurutnya, tidak ada proses pemulihan bersama jika setengah dari populasi yang ada tidak dapat memperoleh akses keuangan yang utamanya terjadi pada perempuan.
Sementara menurut Global Woman Financial Literacy Index, akses keuangan wanita di Indonesia empat persen di bawah pria. Di sisi lain, sebenarnya perempuan di Indonesia memainkan peran yang sangat penting, bahkan setengah dari usaha mikro dimiliki oleh perempuan dari total 60 juta UMKM di Indonesia.
Pada usaha kecil, 56 persennya dimiliki oleh perempuan dan pada skala usaha menengah, 34 persennya juga dimiliki oleh perempuan. Artinya, semakin kecil ukuran perusahaan atau kegiatan ekonominya, maka akan semakin besar kemungkinan bahwa usaha itu dimiliki atau dijalankan oleh perempuan.
"Di Indonesia, usaha kecil menengah sebenarnya menyediakan 67 persen dari penciptaan lapangan kerja. Artinya, perempuan berperan penting dalam menciptakan lapangan kerja atau menjadi wiraswasta, dan itu berarti 60 persen dari PDB akan bergantung pada perempuan," ungkapnya.
Pemerintah memahami bahwa tantangan usaha kecil menengah untuk berkembang itu salah satunya adalah akses Keuangan. Untuk itu, pemerintah memperluas pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang diharapkan dapat memberikan akses lebih luas kepada perempuan terutama akses keuangan dari lembaga keuangan formal.
Namun, hal lain yang masih menjadi tantangan bagi sebagian bank karena belum terbiasa memberikan kredit skala mikro terutama milik perempuan. Maka dari itu, pemerintah mendorong pemberian kredit usaha dari BRI dengan PNM serta Pegadaian yang fokus kepada penyaluran kredit kecil yang sebagian besar dimiliki oleh perempuan.
"Sejujurnya, jika melihat pemulihan ekonomi di Indonesia tahun lalu 2021 yang cepat, kinerja perbankan yang banyak menyalurkan ke usaha kecil menengah sebenarnya cukup luar biasa. Itu menunjukkan bahwa jika perempuan diberi kesempatan seperti ini, biasanya kinerja mereka relatif baik dan mereka sangat tangguh," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News