Sayangnya meski telah membangun infrastruktur termasuk jalan tol yang begitu banyak, daya saing Indonesia dibandingkan negara lain masih relatif rendah. Hal ini tentu saja menjadi tantangan yang harus bisa diselesaikan oleh pemerintah.
"Rangking dari competitiveness Indonesia masih relatif lebih rendah dibandingkan negara-negara ASEAN 5. Jadi kita memahami pekerjaan rumah kita masih sangat banyak," kata dia dalam video conference, Kamis, 14 April 2022.
Ia menambahkan, saat ini setidaknya ada 54 proyek jalan tol yang dikategorikan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN). Proyek-proyek yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia ini diharapkan membantu meningkatkan daya saing dan produktivitas.
"Akselerasi percepatan pembangunan infrastruktur merupakan sebuah pilar yang sangat penting di dalam memajukan ekonomi Indonesia terutama dari aspek perbaikan daya saing dan produktivitas," ungkapnya.
Secara keseluruhan, kebutuhan pendanaan infrastruktur dalam RPJMN 2020-2024 mencapai Rp6.445 triliun. Namun pendanaan yang mampu dipenuhi oleh APBN hanya sebesar Rp2.385 triliun atau 37 persen dari kebutuhan tersebut.
"Oleh karena itu jelas, untuk meneruskan pembangunan tidak mungkin terus menerus tergantung pada ketersediaan dana APBN. Peranan BUMN jelas juga penting dan peranan swasta juga tentu sangat menentukan," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News