Organisasi internasional IMF juga mengakui kondisi ekonomi Indonesia menjadi titik terang di tengah kesuraman dunia. Tren surplus neraca perdagangan Indonesia selama 29 bulan berturut-turut hingga September 2022 menjadi salah satu pendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Terhitung sejak Januari hingga September 2022, surplus neraca perdagangan Indonesia telah mencapai USD39,8 miliar. Sementara itu, nilai ekspor pada September 2022 secara tahun ke tahun mengalami peningkatan sebesar 20,28 persen.
Memanfaatkan momentum ini, Pemerintah terus berupaya meningkatkan ekspor melalui pembukaan pasar ekspor, salah satunya melalui pameran business to business international Trade Expo Indonesia (TEI) ke-37.
Baca: BKPM: Presiden Tegaskan Investor Tak Lagi Ragu dengan Pembangunan IKN |
Mengutip keterangan tertulisnya, Kamis, 20 Oktober 2022, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto hadir mendampingi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo membuka pameran perdagangan yang diikuti oleh lebih dari 795 pelaku usaha dan 2.800 buyers dari 176 negara secara hybrid di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang.
Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa tingkat kepercayaan global semakin baik. Presiden Joko Widodo meyakini pada kuartal ketiga 2022 ekonomi nasional masih tumbuh di atas lima persen atau di atas 5,4 persen. Lebih lanjut, Joko Widodo menekankan pentingnya bekerja keras secara detail di tengah kondisi saat ini.
Sebagai informasi, TEI 2022 diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan bersama para stakeholder terkait dengan mendorong tujuh sektor unggulan yakni manufaktur, fesyen dan aksesori, perawatan kesehatan dan kecantikan, makanan dan minuman, peralatan medis, perabotan dan dekorasi rumah, serta digital dan layanan.
TEI 2022 digelar secara offline pada 19-23 Oktober 2022 di ICE BSD, sedangkan secara virtual digelar pada 19 Oktober hingga 19 Desember 2022. Pameran tersebut ditargetkan menambah USD10 miliar pada neraca perdagangan Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News