Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. FOTO: Kemenko Perekonomian
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. FOTO: Kemenko Perekonomian

Pemerintah Kurangi Emisi Karbon di Pembangkit Listrik 10,37 Juta Ton

Angga Bratadharma • 05 Desember 2022 14:04
Jakarta: Pemerintah Indonesia terus berupaya menyeimbangkan permintaan energi yang meningkat dengan tetap memegang komitmen mengurangi karbon. Hal ini mendorong Indonesia terus mengembangkan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang ditargetkan berkontribusi sebesar 23 persen dari total sumber energi di 2025.
 
Mengutip keterangan tertulisnya, Senin, 5 Desember 2022, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, percepatan transformasi energi dilakukan dengan pengurangan emisi karbon di pembangkit listrik Indonesia sebesar 10,37 juta ton atau lebih dari dua kali lipat target pengurangannya di 2021.
 
Pemerintah Indonesia, lanjutnya, juga akan menerapkan kebijakan penetapan harga karbon dalam bentuk skema carbon cap, trade and tax pada 2023, serta mengimplementasi roadmap pengurangan emisi menuju Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

Hal tersebut disampaikan Airlangga Hartarto saat menerima kunjungan kerja Presiden Japan-Indonesia Association (JAPINDA) Yasuo Fukuda yang juga Perdana Menteri Jepang periode 2007-2008, di Kantor Kemenko Perekonomian.
Baca: Kemenperin Cetak 399 SDM Industri Kompeten di Bidang Tekstil

Dalam pertemuan yang turut menyertakan sejumlah pimpinan perusahaan Jepang tersebut, dilakukan pembahasan mengenai kerja sama ekonomi Indonesia-Jepang, serta isu terkait pengurangan emisi karbon, konservasi lingkungan, kerja sama pengembangan Electric Vehicle (EV), serta kerja sama bidang infrastruktur.
 
Airlangga menyampaikan perkembangan sangat positif dari pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian global yang diiringi dengan terkendalinya tingkat inflasi sebesar 5,42 persen pada November 2022.
 
Jepang dan Indonesia juga telah sepakat menjalin kerja sama untuk mewujudkan mitigasi perubahan iklim melalui program Asia Zero Emission Community (AZEC) dan Just Energy Transition Partnership (JETP).
 
Hal ini merupakan kesepakatan kedua negara dalam pertemuan bilateral yang dipimpin Presiden RI Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi G20, di Bali pada pertengahan November lalu. Indonesia dan Jepang juga akan mengembangkan kerja sama pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pengendalian perubahan iklim.
 
Selain itu, Indonesia telah mengambil langkah-langkah korektif untuk mengelola sumber daya alam dan lingkungan. Potensi energi baru terbarukan terdapat di hampir seluruh wilayah Indonesia yaitu potensi tenaga air, hidrogen, surya, angin, dan potensi energi laut.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan