baca juga: Tak Naikkan Suku Bunga, Ini Bauran Kebijakan yang Diambil BI |
"Bank Indonesia hingga 20 Juli 2022 melanjutkan pembelian SBN di pasar perdana sebesar Rp56,11 triliun," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam video conference, Kamis, 21 Juli 2022.
Perry menjelaskan pembelian SBN di pasar perdana tersebut juga sejalan dengan upaya BI untuk mendukung program pemulihan ekonomi nasional serta pembiayaan penanganan kesehatan dan kemanusiaan dalam rangka penanganan dampak pandemi covid-19.
Selain itu, BI juga melakukan normalisasi kebijakan likuiditas melalui kenaikan Giro Wajib Minimum (GWM) Rupiah secara bertahap dan pemberian insentif GWM berlangsung tanpa mengganggu kondisi likuiditas dan intermediasi perbankan.
"Penyesuaian secara bertahap GWM Rupiah dan pemberian insentif GWM sejak 1 Maret sampai 15 Juli 2022 menyerap likuiditas perbankan sekitar Rp219 triliun," ungkapnya.
Ia memastikan, penyerapan likuiditas tersebut tidak mengurangi kemampuan perbankan dalam penyaluran kredit/pembiayaan kepada dunia usaha dan partisipasi dalam pembelian SBN untuk pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Penyaluran kredit/pembiayaan perbankan kepada dunia usaha terus menunjukkan pemulihan dengan kecukupan likuiditas yang terjaga. Pada Juni 2022, rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) mencapai 29,99 persen, sehingga tetap mendukung penyaluran kredit perbankan.
"Pada Juni 2022, likuiditas perekonomian juga tetap longgar, tercermin pada uang beredar dalam arti sempit (M1) dan luas (M2) yang tumbuh masing-masing sebesar 16,60 persen (yoy) dan 10,64 persen (yoy)," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News