Jakarta: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, dana simpanan pemerintah daerah (pemda) yang ada di perbankan mencapai Rp220,95 triliun hingga semester I-2022. Jumlah ini meningkat 10,6 persen apabila dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar Rp200,75 triliun.
Ia mengungkapkan, simpanan pemda di bank sampai dengan akhir bulan lalu merupakan yang tertinggi dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Bahkan jumlah ini merupakan yang tertinggi jika dibandingkan periode yang sama sebesar Rp190,13 triliun pada 2021 dan Rp196,21 triliun pada 2020.
"Sampai dengan bulan Juni, sekali lagi pemda masih memiliki dana di perbankan yang masih sangat tinggi atau bahkan meningkat terus dibandingkan bulan Januari, Februari, Maret, April, dan Mei. Juni ini adalah mencapai Rp220,9 triliun," kata dia dalam video conference, Rabu, 27 Juli 2022.
Sri Mulyani berharap dana yang ada di bank tersebut bisa dibelanjakan untuk bisa membantu membangkitkan kembali perekonomian di daerah. Apalagi hingga semester I-2022 ini, realisasi transfer ke daerah dari pemerintah pusat telah mencapai Rp333,1 triliun atau 45,2 persen dari pagu.
"Ini berarti selalu menimbulkan dilema bahwa kalau kita ingin membayar transfer secara cepat, jangan sampai ini hanya akan berhenti di dalam deposito di perbankan. Kita berharap akselerasi pemerintah daerah di semester II ini dari sisi belanja akan bisa dipicu dengan baik," ungkapnya.
Ia menduga, kenaikan saldo pemda di perbankan ini salah satunya disebabkan oleh belum optimalnya realisasi belanja daerah sampai dengan Juni 2022. Bahkan Jawa Timur tercatat memiliki jumlah saldo simpanan di bank tertinggi, sedangkan Kepulauan Riau menjadi yang terendah.
"Kita lihat sekali lagi, Jawa Timur selalu yang memegang saldo tertinggi dari sisi dana yang ada di BPD-nya yaitu mencapai Rp29,8 triliun untuk seluruh wilayah di Jawa Timur. Sedangkan yang paling rendah adalah Kepulauan Riau yang hanya Rp1,17 triliun," pungkas dia.
Ia mengungkapkan, simpanan pemda di bank sampai dengan akhir bulan lalu merupakan yang tertinggi dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Bahkan jumlah ini merupakan yang tertinggi jika dibandingkan periode yang sama sebesar Rp190,13 triliun pada 2021 dan Rp196,21 triliun pada 2020.
"Sampai dengan bulan Juni, sekali lagi pemda masih memiliki dana di perbankan yang masih sangat tinggi atau bahkan meningkat terus dibandingkan bulan Januari, Februari, Maret, April, dan Mei. Juni ini adalah mencapai Rp220,9 triliun," kata dia dalam video conference, Rabu, 27 Juli 2022.
Sri Mulyani berharap dana yang ada di bank tersebut bisa dibelanjakan untuk bisa membantu membangkitkan kembali perekonomian di daerah. Apalagi hingga semester I-2022 ini, realisasi transfer ke daerah dari pemerintah pusat telah mencapai Rp333,1 triliun atau 45,2 persen dari pagu.
"Ini berarti selalu menimbulkan dilema bahwa kalau kita ingin membayar transfer secara cepat, jangan sampai ini hanya akan berhenti di dalam deposito di perbankan. Kita berharap akselerasi pemerintah daerah di semester II ini dari sisi belanja akan bisa dipicu dengan baik," ungkapnya.
| Baca juga: Yes, Anggaran Negara Surplus Rp73,6 Triliun hingga Semester I |
Ia menduga, kenaikan saldo pemda di perbankan ini salah satunya disebabkan oleh belum optimalnya realisasi belanja daerah sampai dengan Juni 2022. Bahkan Jawa Timur tercatat memiliki jumlah saldo simpanan di bank tertinggi, sedangkan Kepulauan Riau menjadi yang terendah.
"Kita lihat sekali lagi, Jawa Timur selalu yang memegang saldo tertinggi dari sisi dana yang ada di BPD-nya yaitu mencapai Rp29,8 triliun untuk seluruh wilayah di Jawa Timur. Sedangkan yang paling rendah adalah Kepulauan Riau yang hanya Rp1,17 triliun," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
