Presiden Jokowi. MI/BARY FATHAHILAH.
Presiden Jokowi. MI/BARY FATHAHILAH.

Sidang Bersama DPR-DPD RI

Jokowi: Peningkatan Pembangunan Manusia Masih Membutuhkan Kerja Keras

Angga Bratadharma • 16 Agustus 2018 15:35
Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim kualitas kehidupan manusia Indonesia terus membaik dalam empat tahun terakhir. Kondisi itu terlihat dari meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang sudah masuk dalam kategori tinggi atau High Human Development.
 
Dari angka IPM Indonesia di 2014 yaitu 68,90, lanjut Jokowi, kini sudah meningkat menjadi 70,81 di 2017. Namun demikian, upaya peningkatan pembangunan manusia ini masih membutuhkan perhatian serius dan kerja keras. Karenanya, pemerintah terus fokus meningkatkan kompetensi manusia-manusia di Indonesia.
 
Dengan jumlah penduduk lebih dari 260 juta jiwa atau nomor empat terbanyak di dunia, dan diprediksi akan mengalami bonus demografi antara 2020 sampai 2030, Indonesia akan mempunyai penduduk usia produktif yang melimpah. Kekuatan sumber daya manusia itu secara konsisten harus diarahkan untuk memenangkan kompetisi.

"Hal itu penting untuk menjadi bangsa pemenang sehingga bisa bersanding dengan negara-negara yang sudah maju," kata Jokowi, dalam Pidato Kenegaraan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-73 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, di depan sidang bersama DPR-DPD, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis, 16 Agustus 2018.
 
"Saya ingat saat datang ke Asmat, Papua, ketika menggendong dua anak Papua, saya melihat masa depan Indonesia di mata mereka. Masa depan yang harus kita lindungi dengan memastikan bahwa setiap anak Indonesia dapat lahir dengan sehat," tambah Jokowi.
 
Jokowi menegaskan bahwa pemerintah harus memastikan anak-anak Indonesia bebas dari stunting atau tumbuh kerdil dengan memastikan asupan gizi yang cukup dan pola hidup yang sehat. Karena itu, pemerintah telah menetapkan 100 kabupaten sebagai lokasi prioritas penanganan stunting secara terintegrasi antar kementerian dan lembaga.
 
Bahkan, lanjutnya, pemerintah harus memastikan anak-anak Indonesia dapat bersekolah tanpa kendala biaya melalui pembagian Kartu Indonesia Pintar. Realisasi penerima manfaatnya di 2017 sudah mencapai lebih dari 20 juta peserta didik usia 6-21 tahun.
 
"Dapat saya sampaikan juga bahwa harapan lama sekolah penduduk muda di 2017 telah mencapai hampir 13 tahun," tuturnya.
 
Lebih lanjut, masih kata Jokowi, pemerintah juga fokus untuk peningkatan kualitas pendidikan dasar dan menengah yang merata di seluruh Indonesia. Jumlah guru garis depan dari 2016 sampai 2017 sudah bertambah sebanyak 7.094 guru. Peningkatan kompetensi berkelanjutan terus dilakukan dengan lebih dari 1 juta guru.
 
"Realisasi Bantuan Operasional Sekolah (BOS) turut meningkat setiap tahunnya, yang terakhir di 2017 menjangkau 47 juta siswa," ungkapnya.
 
Namun, tambahnya, mengasah kepintaran dan mengasah keahlian saja tidak cukup. Manusia Indonesia harus memiliki karakter yang kuat, memiliki akhlak yang mulia atau akhlakul karimah agar tidak mudah patah, tidak mudah menyerah, dan terus optimis dalam meraih cita-cita dan berprestasi.
 
"Kita harus membangun manusia Indonesia yang berkarakter dan memiliki akhlak mulia," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan