Pertanyaan apakah BI akan menaikkan atau menurunkan BI rate muncul setelah bank sentral Tiongkok, People's Bank of China (PBOC), memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps). Tujuan dari PBOC memangkas suku bunga tersebut ialah untuk meningkatkan perekonomian Tiongkok, utamanya mendukung ekonomi riil.
"Harga minyak terus turun. Selain itu, ada prediksi ekonomi negara berkembang banyak yang terkoreksi membuat kita harus jaga moneter kita tetap prudent dan konsisten agar makroekonomi kita stabil," kata Agus, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa 25 Agustus 2015 malam.
Namun demikian, lanjut Agus, dirinya menyambut baik penurunan suku bunga Tiongkok. Sebab, pemangkasan itu berdampak positif bagi negara yang memiliki hubungan dagang cukup erat, salah satunya adalah Indonesia. Artinya, ada dampak positif bagi penurunan suku bunga yang dilakukan PBOC.
"Jadi bagi Indonesia kita harapkan volume ekspor terjaga dan kita harapkan penyesuaian harga komoditas lebih baik," terang Agus.
Sekadar diketahui, PBOC menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 bps. Ini merupakam kali kelima bank sentral Tiongkok memangkas suku bunga sejak November tahun lalu. Sebelumnya suku bunga Tiongkok sebesar 4,85 persen, dengan kebijakan ini posisi suku bunga Tiongkok menjadi 4,6 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id