Ilustrasi. Foto: dok MI/Rommy Pujianto.
Ilustrasi. Foto: dok MI/Rommy Pujianto.

Dear Pemerintah, Perputaran Uang Mudik Rp240 Triliun Harus Dioptimalisasi Biar Gak Cuma Lewat!

M Ilham Ramadhan • 24 April 2023 10:48
Jakarta: Prediksi pemerintah yang menyebutkan perputaran uang mencapai Rp240 triliun pada momen mudik tahun ini berpeluang besar terjadi. Sebab, waktu libur yang relatif lebih panjang ketimbang hari raya lainnya dipandang sebagai nilai tambah dari periode mudik di Indonesia.
 
"Saya rasa nilai perputaran uang hingga Rp240 triliun itu sangat mungkin terealisasi, mengingat arus mudik tahun ini sudah kembali ke kondisi normal, bahkan kita bisa bilang mungkin tahun ini lebih tinggi dari kondisi prapandemi," ungkap ekonom makroekonomi dan keuangan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia Teuku Riefky saat dihubungi, dikutip Senin, 24 April 2023.
 
Menurutnya, potensi perputaran uang itu perlu untuk dioptimalisasi agar memberi dampak yang terasa pada perekonomian, baik di daerah maupun secara nasional. Pasalnya, libur Lebaran hanya mampu menumbuhkan tingkat daya beli masyarakat di waktu yang relatif singkat.
 
Karenanya, diperlukan komitmen yang kuat dari pemerintah daerah untuk meningkatkan produktivitas dari perputaran uang yang terjadi selama libur Lebaran. Hal itu dapat dilakukan melalui penyediaan infrastruktur dan aktivitas ekonomi yang berkelanjutan.
 
Dengan begitu, investasi akan masuk ke daerah terkait dan mendorong peningkatan produktivitas dari perputaran uang yang terjadi dalam jangka panjang. "Ini relatif sulit (untuk membangkitkan perekonomian daerah). Karena spending yang terjadi adalah demand dan konsumsi, bukan dalam bentuk investasi," kata Riefky.
 
"Jadi mungkin untuk meningkatkan produktivitas jangka panjang ini agak sulit. Tapi kalau untuk meningkatkan aktivitas perekonomian dalam jangka pendek, itu sangat memungkinkan," sambungnya.
 

Perputaran uang terjadi saat mudik dan libur Lebaran

 
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno memproyeksikan perputaran uang selama momen mudik dan libur Lebaran akan mencapai Rp240,1 triliun. Angka itu merupakan perevisian dari perkiraan awal yang diperkirakan mencapai Rp150 triliun.
 
Angka tersebut didapat berdasarkan asumsi pengeluaran wisatawan nusantara pada mudik Lebaran periode 2019-2021 yang sebesar Rp1,94 juta. Sementara pemerintah turut memperkirakan jumlah pemudik tahun ini bakal mencapai 123,8 juta orang, naik 44 persen dari jumlah pemudik tahun lalu yang sebanyak 88,5 juta orang.
 
Sedangkan Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang mengungkapkan, dengan jumlah pemudik yang demikian besar maka dipastikan ekonomi daerah yang menjadi tujuan mudik akan bergairah dan mengalami pertumbuhan yang signifikan.
 
Kadin memproyeksikan perputaran uang selama libur Idulfitri tahun ini diperkirakan mencapai Rp92,3 triliun tersebar di seluruh pelosok Tanah Air. "Jumlah tersebut dihitung dari jumlah pemudik sebesar 123,8 juta orang atau setara dengan 30.752.000 keluarga. Jika setiap keluarga membawa uang rata rata Rp3 juta, maka perputaran uangnya diperkirakan mencapai Rp92,3 triliun," ujar Sarman melalui keterangannya beberapa waktu lalu.
 
Baca juga: Perputaran Ekonomi Berpotensi Tembus Rp240 Triliun, E-Commerce Ini Tetap Bidik Cuan saat Lebaran!
 

Sektor dominan terjadinya perputaran uang

 
Hitungan tersebut, lanjut dia, merupakan rata- rata paling minimal. Perputaran uang tersebut akan akan menyebar di sektor usaha transportasi darat seperti bus, rental, kereta api, mobil pribadi, motor; lalu di laut melalui kapal laut; dan udara melalui pesawat.
 
Kemudian kuliner, hotel/penginapan, restoran, kafe, destinasi wisata, UKM makanan khas daerah dan penjual souvenir, warung, dan toko di daerah dan berbagai produk unggulan daerah.
 
Perputaran uang tersebut didominasi di Pulau Jawa yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Yogyakarta, Banten, dan Jabodetabek sebesar 62,5 persen dengan jumlah pemudik sebanyak 77,3 juta orang atau setara 19.325.000 keluarga. Sisanya akan menyebar ke Sumatra, Kalimantan, Bali/NTB, Sulawesi, NTT, Maluku, dan Papua.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan