"Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk meningkatkan ketahanan eksternal, termasuk prospek kinerja neraca perdagangan," ungkap Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko dalam siaran pers yang dikutip dari laman resmi Bank Indonesia, Kamis, 15 Oktober 2020.
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia pada September 2020 mencatat surplus sebesar USD2,44 miliar. Capaian tersebut merupakan bulan kelima surplus beruntun sejak Mei 2020.
Pada bulan sebelumnya, neraca perdagangan RI juga tercatat surplus sebesar USD2,35 miliar, sehingga neraca perdagangan Indonesia pada kuartal III-2020 surplus sebesar USD8,03 miliar. Surplus ini meningkat signifikan dibandingkan dengan surplus pada kuartal sebelumnya sebesar USD2,89 miliar.
Surplus neraca perdagangan September 2020 terutama dipengaruhi oleh kembali surplusnya neraca perdagangan nonmigas. Neraca perdagangan nonmigas September 2020 mencatat surplus sebanyak USD2,91 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan surplus pada bulan sebelumnya sebesar USD2,70 miliar.
Perkembangan ini dipengaruhi peningkatan ekspor nonmigas, terutama pada komoditas besi dan baja, lemak dan minyak hewan/nabati, serta kendaraan dan bagiannya. Sementara itu, impor nonmigas khususnya pada kelompok bahan baku dan barang modal mengalami peningkatan, sejalan aktivitas ekonomi yang berangsur membaik.
"Adapun neraca perdagangan migas masih mengalami defisit yakni USD0,47 miliar, dipengaruhi oleh peningkatan impor migas, khususnya hasil minyak, yang lebih besar dibandingkan dengan peningkatan ekspor migas," tutup Onny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id