Sebulan sesudah penerapan PMK pada 22 Maret, terjadi penurunan transaksi kartu kredit. Data Bank Indonesia (BI) mencatat jumlah data volume transaksi dan nilai transaksi pada April cenderung merosot ketimbang pada awal tahun dan yang terendah. Dalam data ini tertulis pada April transaksi kartu kredit mencapai 23,6 juta transaksi dengan nilai transaksi mencapai Rp22,1 triliun, kondisi ini lebih rendah ketimbang transaksi kartu kredit pada awal tahun yang mencapai 23,9 juta transaksi dengan nilai transaksi mencapai Rp22,9 triliun.
.jpg)
data transaksi kartu kredit sumber : BI
Penurunan ini juga terjadi ditengah perlambatan ekonomi yang dialami pada kuartal I-2016 ketika ekonomi hanya tumbuh di lima persen atau di bawah dari tahun lalu pada periode yang sama. Inflasi yang rendah juga mensinyalkan daya beli yang rendah. Bank Indonesia (BI) mencatat, inflasi pada Mei sebesar 0,19 persen. Sementara secara tahunan, inflasi tercatat mencapai 3,3 persen atau masih sesuai target bank sentral.
Analis PT Investa Saran Mandiri Hans Kwee menuturkan pembukaan data nasabah kartu kredit tak memengaruhi kinerja perbankan karena persoalan ini lebih rendah ketimbang dengan persoalan besar yang terjadi pada awal tahun seperti pengurangan rasio margin bunga bersih (NIM), pemotongan special rate bagi deposito serta penentuan alokasi Surat Berharga Negara (SBN) di dana pensiun atau lembaga keuangan. Beragam kebijakan ini bisa menurunkan pendapatan perbankan deposito serta persoalan dari perekonomian yang melambat akibat lemahnya daya beli masyarakat.
"Ditambah lagi dengan laju kredit yang melambat di awal tahun yang semakin menekan rasio kredit macet atau (NPL)," tutur dia kepada Metrotvnews.com, Selasa (31/5/2016).
Dia mengatakan wacana dikeluarkannya pembatasan kartu kredit sudah berjalan dari awal tahun, dan pasar pun sudah merespons kebijakan ini, sehingga tak memengaruhi kinerja perbankan yang memiliki nasabah dalam jumlah banyak. Tercatat dia merangkum ketiga empat bank yang harusnya merasakan itu meskipun empat bank tersebut mengaku tak mendapatkan pengaruh signifikan.
"PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Danamon Tbk (BDMN) dan PT Bank CIMB Niaga (BNGA) yang banyak kartu kreditnya. Saham itu juga sudah mulai naik," tutur dia.
Pada perdagangan, Selasa 31 Mei, Saham BBCA bergerak minus 2,07 persen secara year to date, BMRI berada minus 1.,08 persen secara year to date, BDMN naik 0,94 persen secara year to date dan CIMB Niaga minus 16,30 persen secara year to date sedangkan sektor perbankan pada hari ini minus 1,22 persen secara year to date.
Pergerakan saham perbankan masih menunggu realisasi kinerja belanja kementerian yang masih tersendat di awal tahun. Belanja itu diharapkan bisa mendorong perekonomian di kuartal II-2016 untuk bergerak membaik dibandingkan dengan perlambatan ekonomi pada kuartal perdana. Faktor kenaikan suku bunga The Fud Fund Rate sudah diantisipasi perbankan dan tak akan berdampak significant.
Baca : Nasabah tak Perlu Khawatir DJP Intip Transaksi Kartu Kredit
Kepala Ekonom BCA David Sumual menuturkan kinerja perbankan tak terlalu berpengaruh dengan kebijakan pembukaan data nasabah tersebut. Porsi kartu kredit dari total kredit juga sangat minim dengan mencapai 0,1 persen dari total kredit nasional, sehingga tak berdampak banyak ke industri perbankan.
Dia mengatakan fenomena penutupan nasabah kartu kredit hanya berdampak sementara saja karena banyak masyarakat yang belum mengetahui bahwa transaksi melalui deposito belum dilacak oleh dirjen pajak. Nasabah ini memiliki dua pilihan yakni beralih ke debit atau menunda pembelian barang mewah.
"Ada yang panik dan beralih ke debit atau cash atau menunda pembelian barang mewah," ujarnya.
Baca : BI: Berlakunya Tax Amnesty buat Perbankan Nasional Bakal Banjir Likuiditas
Fenomena ini akan teratasi jika Tax Amnesty diberlakukan. Dia mengatakan nasabah kakap yang selama ini mengurangi transaksi melalui kartu kredit akan kembali bertransaksi jika kebijakan tax amnesty tersebut resmi menjadi Undang Undang (UU). Namun, kondisinya akan berbeda jika tax Amnesty tak kunjung dikabulkan pada tahun ini.
"Akan bertambah panjang dampaknya," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id